Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menghadirkan Ustadz Muhammad Nur Maulana saat menggelar acara halalbihalal untuk sivitas akademika kampus tersebut, Senin.

Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) Prof M Nuh dalam sambutannya mengatakan dihadirkan Ustadz Maulana untuk memberi semangat sivitas Unusa bekerja selepas libur Lebaran 2019.

Nuh mewakili yayasan memohon permintaan maaf pada sivitas akademika Unusa dan berpesan untuk berwakaf.

"Menurut wakaf harta dibawa mati, harta yang telah kita wakaf kan. Harta tetap ada, nilai pahalanya tetap ada," kata M Nuh.

Dengan berwakaf, Nuh berharap Unusa bisa menjadi laboratorium Islamic fun yang terus meningkatkan literasi masyarakat terhadap kegiatan wakaf.

"Kami ingin Unusa menjadi laboratorium pengembangan, penumbuhan kesadaran 'Islamic fun' yang sifatnya langgeng, yaitu tidak ada bulan tanpa berwakaf, tiada hari Jumat tanpa berwakaf dan tiada hari tanpa berwakaf. Berapa pun besar wakafnya," kata dia.

Nuh menambahkan pihaknya menyiapkan tanah di Madura untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat, terutama keluarga besar Yarsis berwakaf melalui uang.

"Dalam perspektif islam, dana abadi itu berwakaf," ujarnya.

Sementara itu, Ustadz Muhammad Nur Maulana atau yang akrab disapa Ustaz Maulana turut berpartisipasi wakaf melalui uang. Dia mengajak tamu-tamu yang lain untuk turut berwakaf.

Ustadz yang terkenal dengan kata-kata "jamaah oh jamaah" ini menghibur para tamu undangan dan keluarga besar Unusa serta mengajak bersyukur kepada nikmat yang Allah berikan.

"Ada orang kurang bersyukur karena mencari apa yang dia dapat, tidak melihat apa yang punya," katanya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019