Konsumsi bahan bakar pesawat terbang di Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, meningkat sebelum dan sesudah Lebaran, dan puncaknya terjadi pada H-6 atau 30 Mei dengan kenaikan 22 persen dibanding hari normal.

"Pada hari itu (H-6) penyaluran Avtur mencapai 1.180 Kilo liter (Kl) dengan jumlah frekuensi penerbangan yang dilayani sebanyak 203 penerbangan," kata Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Jatim Bali dan Nusa Tenggara, Rustam Aji di Surabaya, Minggu.

Rustam mengatakan untuk normalnya penyaluran Avtur di Juanda adalah sebesar 970 Kl per hari dengan jumlah penerbangan yang dilayani sebanyak 158 penerbangan.

Sementara sampai dengan H+4 Lebaran, rata-rata penyaluran Avtur adalah sebesar 1.030 Kl per hari, dengan jumlah penerbangan yang dilayani sebanyak 170 penerbangan, atau naik sebesar 6 persen untuk volume penyaluran Avtur, dan 10 persen frekuensi penerbangan yang dilayani selama Lebaran.

Untuk Bandara Ngurah Rai Bali yang juga menjadi kewenangan Pertamina MOR V, kata Rustam, sampai dengan H+4 Lebaran rata-rata penyaluran Avtur berkisar 2.550 Kl per hari atau naik sebesar 4 persen dari konsumsi normal berkisar 2.450 Kl per hari.

Dengan jumlah penerbangan yang dilayani sebanyak 206 penerbangan atau naik 13 persen dari biasanya 183 penerbangan.

Ia mengatakan Tim Satgas Ramadhan dan Idul Fitri Pertamina MOR V akan terus beroperasi sampai H+15 Lebaran dengan memonitor kondisi di lapangan, dan memastikan stok mencukupi untuk melayani arus balik Lebaran.

"Kami dari Pertamina MOR V melalui unit operasi Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Juanda Surabaya dan Ngurah Rai Bali sudah mempersiapkan diri melayani arus balik yang diprediksi akan memuncak pada hari ini (9/6)," katanya.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019