Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan saat arus balik Lebaran 2019.
"Kami sudah menyiapkan strategi 'one way' dari Kalikangkung sampai Cawang. Jalur Selatan juga termasuk yang akan kami rekayasa," kata mantan Kapolda Metro Jaya itu di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (5/6).
Menurut dia, kelak bukan hanya Tol Trans Jawa yang akan diperhatikan jajarannya. Lalu lintas di Trans Sumatera pun tidak akan luput dari pengawasan Polri.
"Trans Sumatera juga ada rekayasa kalau dibutuhkan," tutur dia.
Lebih lanjut, mantan Kapolda Papua ini menjelaskan, pengalihan jalur tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan pada arus balik Lebaran 2019, yang diprediksi berlangsung pada 7,8, dan 9 Juni 2019.
"Kalau arus mudik waktunya cukup panjang, dari 29 Mei sampai dengan tanggal 4 Juni atau enam hari. Itu tidak ada puncak mudik," ujar Tito.
"Tapi kalau arus balik, waktunya hanya tiga hari, Jumat, Sabtu, Minggu. Kami prediksi puncak mudik terjadi pada hari Minggu karena besoknya sudah mulai kerja. Bisa ada penumpukan kendaraan," katanya menambahkan.
Untuk menghalau kemacetan, Tito menyarankan masyarakat agar tidak pulang pada hari Minggu, melainkan sebelum atau sesudah puncak arus balik berlangsung.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Kami sudah menyiapkan strategi 'one way' dari Kalikangkung sampai Cawang. Jalur Selatan juga termasuk yang akan kami rekayasa," kata mantan Kapolda Metro Jaya itu di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (5/6).
Menurut dia, kelak bukan hanya Tol Trans Jawa yang akan diperhatikan jajarannya. Lalu lintas di Trans Sumatera pun tidak akan luput dari pengawasan Polri.
"Trans Sumatera juga ada rekayasa kalau dibutuhkan," tutur dia.
Lebih lanjut, mantan Kapolda Papua ini menjelaskan, pengalihan jalur tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan pada arus balik Lebaran 2019, yang diprediksi berlangsung pada 7,8, dan 9 Juni 2019.
"Kalau arus mudik waktunya cukup panjang, dari 29 Mei sampai dengan tanggal 4 Juni atau enam hari. Itu tidak ada puncak mudik," ujar Tito.
"Tapi kalau arus balik, waktunya hanya tiga hari, Jumat, Sabtu, Minggu. Kami prediksi puncak mudik terjadi pada hari Minggu karena besoknya sudah mulai kerja. Bisa ada penumpukan kendaraan," katanya menambahkan.
Untuk menghalau kemacetan, Tito menyarankan masyarakat agar tidak pulang pada hari Minggu, melainkan sebelum atau sesudah puncak arus balik berlangsung.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019