Badan Eksekutif Mahasiswa se-Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Senin, menggelar aksi damai mengutuk kericuhan yang sempat terjadi pada 21-22 Mei di Jakarta dan beberapa daerah lain di luar Jawa.

Aksi yang diikuti belasan mahasiswa dari tiga kampus di Trenggalek itu dilakukan pada sore hari menjelang j buka puasa, bertempat di depan tugu Garuda, sisi selatan Alun-alun Kota Trenggalek.

Sambil membentangkan spanduk besar bertuliskan "deklarasi damai mengutuk aksi demo 21 dan 22 Mei di Jakarta", para mahasiswa membacakan pernyataan sikap yang dipimpin Ketua BEM Sekolah Tinggi Ilmu Tabiyah (STIT) Islam Sunan Giri, Trenggalek, Adi Prasetyo.

"Aksi ini wujud dari sikap kami selaku mahasiswa di Trenggalek yang menolak segala bentuk aksi anarksi dan gerakan inskonatitusional yang bertujuan mendelegitimasi hasil Pemilu 2019," kata Adi Prasetyo dikonfirmasi usai membacakan deklarasi damai.

Aksi itu berlangsung singkat. Dimulai sekitar pukul 16.30 WIB, aksi deklarasi damai menggunakan pengeras megaphone tersebut sempat menarik perhatian pengguna jalan dan warga yang sedang ngabuburit di seputar alun-alun Trenggalek.

Selain mengutuk aksi kerusuhan di Jakarta itu, mereka juga menegaskan sikap dukungan mahasiswa Trenggalek terhadap tindakan tegas aparat penegak hukum.

Dalam hal ini dukungan ditujukan terhadap aparat TNI-Polri, karena dinilai berhasil menjaga keamanan wilayah serta mengendalikan massa aksi yang sempat ricuh dengan cara persuasif dan humanis.

"Kami meminta semua pihak untuk bertindak sesuai koridor hukum, tidak melakukan provokasi ataupun hasutan yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," katanya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019