Universitas Airlangga Surabaya menyatakan penyelenggaraan Ujian Tulis Berbais Komputer (UTBK) sebagai syarat mendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri tahun 2019 di kampus setempat berjalan lancar.

Ketua Pusat UTBK Unair Junaidi Khotib, Ph.D di Surabaya, Senin, mengatakan selama pelaksanaan UTBK gelombang 1 dan 2 berjalan dengan baik. Secara umum pelaksanaan bisa mendukung siswa untuk mendapatkan nilai yang optimal.

"Kini yang perlu dicermati adalah supaya para peserta UTBK bisa mendapatkan nilai untuk bisa mendaftar di perguruan tinggi yang memang sesuai dengan passion dan kemampuan," katanya.

Junaidi mengungkapkan pada 6 Juni nanti, nilai terakhir UTBK akan keluar. Selanjutnya pada 6-10 Juni mereka harus sudah mendaftar untuk jalur SBMPTN.

"Peserta bisa membuka laman ltmpt.ac.id dan bisa melakukan pendaftaran di sana," ujarnya.

Untuk passing grade, Unair hanya bisa memberikan ilustrasi berdasarkan tahun 2018. Dengan sistem baru ini (UTBK, Red) peserta mendapatkan nilai untuk digunakan mendaftar SBMPTN.

Di Unair, lanjut Junaidi, ada sebanyak tiga klaster program studi, baik sosial hukum maupun sain teknologi. Untuk bisa lolos, klaster A nilai minimum 725, klaster B nilai minimum 625, dan klaster C nilai minimum 575.

"Nilai itu diambil dari pengalaman SBMPTN pada tahun 2018. Tahun 2019 ini, kemungkinan ada geseran di masing-masing program studi. Namun, angka tersebut bisa menjadi acuan peserta yang akan mendaftar SBMPTN tahun ini," ujarnya.

Dalam penerimaan mahasiswa, masing-masing program studi memiliki spesifikasi tertentu.

Junaidi berpesan calon mahasiswa harus mempertimbangkan betul nilai-nilai yang didapat dalam setiap sub-tes, sehingga sesuai dengan prodi yang dituju.

Misalnya, untuk program studi kedokteran, nilai yang akan diambil adalah nilai potensi skolastik, biologi, kimia. Sementara untuk prodi ilmu komputer, nilai yang akan diambil adalah potensi skolastik, matematika, dan fisika.

"Semua peserta yang mendaftar SBMPTN akan diranking. Ranking tertinggi pasti akan diambil sesuai kuota masing-masing program studi," ujarnya.

Selain itu, siswa harus melihat data statistik nasional. Dengan statistik nasional dia bisa melihat rata-rata nilai di tingkat nasional. Data tersebut dapat dilihat di laman LTMPT.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019