Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner pada Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo Sulistiani menyatakan bahwa bongkar muat hewan sapi dengan cara dilempar ke laut di Pelabuhan Kalbut Situbondo tidak memenuhi  kesejahteraan hewan.

"Saat kami meninjau aktivitas bongkar muat sapi di Pelabuhan Kalbut, ternyata sapi-sapi kiriman dari Pulau Kangean dan Pulau Sepudi, Sumenep, Madura, itu masih dilakukan dengan cara dilempar ke laut. Tentunya dari sisi kesejahteraan hewan belum memenuhi," katanya di Situbondo, Jawa Timur, Sabtu.

Menurut ia, tidak adanya pelabuhan khusus bongkar muat sapi-sapi dari kepulauan Madura, itu berdampak mengalami kembung pada perut hewan tersebut karena saat di lempar ke air laut otomatis akan minum air laut.

Selain karena di lempar ke laut berakibat kesehatan sapi kembung pada perut karena minum air laut, juga sapi-sapi itu bisa mengalami patah tulang karena dipaksa di lempar ke laut dari perahu motor.

"Sedangkan untuk domba-domba kiriman dari kepulauan Madura, dari pantauan kami sudah memenuhi kesejahteraan hewan, karena saat ini diangkut menggunakan perahu kecil dari perahu motor," ujarnya.

Sulistiani mengemukakan, sebelumnya untuk bongkar muat sapi dari Madura, sempat menggunakan ponton atau jembatan kayu buatan untuk mengangkut sapi dari perahu motor ke Pelabuhan Kalbut, namun dalam pelaksanaannya bermasalah dan tidak bisa digunakan ketika air laut sedang surut.

"Kami telah menyampaikan ke pihak Pelabuhan Kalbut, bagaimana perahu motor bisa bersandar langsung ke pelabuhan, sehingga sapi-sapi bisa langsung naik ke darat," tuturnya.

Selama ini, aktivitas bongkar muat sapi kiriman dari kepulauan Madura, seakan telah terbiasa di lempar ke laut dari perahu motor, dan tidak sedikit sapi-sapi yang dilempar ke laut itu lemas (tidak sehat) serta mengalami luka pada kaki.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019