Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Selasa, meresmikan pasar murah sembako dan aneka kebutuhan Lebaran yang diikuti lebih dari 100 UMKM dan pedagang kecil daerah tersebut.
Acara yang digelar di lapangan GOR Lembupeteng, Kota Tulungagung, itu, mendapat apresiasi luas masyarakat.
Banyak yang berharap sembako dan aneka kebutuhan Lebaran yang dijual di pasar murah memiliki nilai kompetensi harga dibanding produk di pasaran.
"Dengan pasar murah dapat membantu masyarakat kecil. Dan tentu saja harga yang dijual harus lebih murah dari harga dipasarkan. Khususnya untuk kebutuhan pokok seperti sembako dan pakaian-pakaian," kata Plt Bupati Tulungagung Maryoto Birowo.
Saat pembukaan pasar murah, pengunjung belum terlihat ramai. Namun hampir 80 persen stan/lapak sudah mulai terisi.
Hanya di bagian belakang dan blok barat yang sebagian masih kosong dan belum terisi karena tekanan UMKM dan pedagang belum datang serta memajang produk-produk dagangannya.
Usai memberi kata sambutan, Maryoto dan rombongan Forkopimda sempat berkeliling langsung meninjau satu-persatu produk UMKM yang dipajang dan diperjualbelikan.
Hasilnya, meski tampilan pasar murah dibuat sederhana namun Maryoto mengaku cukup puas melihat antusiasme peserta pasar murah.
Ia berharap warga Tulungagung dan sekitarnya bisa memanfaatkan momentum pasar murah untuk berbelanja aneka kebutuhan lebaran di pasar murah, mengingat harga yang relatif terjangkau.
Dijelaskan Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Tulungagung Bambang Ermawan, penyelenggaraan pasar murah itu sebenarnya di bawah kewenangan lembaganya.
Namun dalam pelaksanaannya, kendali pengelolaan pasar murah dilakukan bersama Satpol PP.
Bagian Perekonomian mengelola separuh arena pasar murah untuk UMKM, sementara Satpol PP mengelola separuh arena sisanya yang mayoritas diperuntukkan pedagang kaki lima dan pedagang makanan-minuman serta aneka produk jajanan lebaran lain. Untuk UMKM yang terdaftar di Bagian Perekonomian tercatat sebanyak 125 kelompok.
Sedangkan separuh area pasar murah yang diperkirakan memiliki kapasitas 250 stan/kios, dikendalikan oleh Satpol PP Tulungagung yang memberlakukan kebijakan tarif sewa kios selama gelaran pasar murah mulai 21-27 Mei dengan besaran Rp600 ribu hingga Rp750 ribu per lapak yang digunakan pedagang kecil.
"Tahun ini Pemkab tidak memberikan kupon belanja kepada PNS untuk pembelian aneka kebutuhan di pasar murah karena sudah ada tunjangan kinerja (Tukin) serta gaji ke-13 yang segera diterimakan sebelum Lebaran," kata Maryoto.
Ia berharap, gaji ke-13 itu bisa digunakan masing-masing ASN untuk dibelanjakan sesuai kebutuhan, termasuk untuk belanja di arena pasar murah yang dibuka pemerintah daerah setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Acara yang digelar di lapangan GOR Lembupeteng, Kota Tulungagung, itu, mendapat apresiasi luas masyarakat.
Banyak yang berharap sembako dan aneka kebutuhan Lebaran yang dijual di pasar murah memiliki nilai kompetensi harga dibanding produk di pasaran.
"Dengan pasar murah dapat membantu masyarakat kecil. Dan tentu saja harga yang dijual harus lebih murah dari harga dipasarkan. Khususnya untuk kebutuhan pokok seperti sembako dan pakaian-pakaian," kata Plt Bupati Tulungagung Maryoto Birowo.
Saat pembukaan pasar murah, pengunjung belum terlihat ramai. Namun hampir 80 persen stan/lapak sudah mulai terisi.
Hanya di bagian belakang dan blok barat yang sebagian masih kosong dan belum terisi karena tekanan UMKM dan pedagang belum datang serta memajang produk-produk dagangannya.
Usai memberi kata sambutan, Maryoto dan rombongan Forkopimda sempat berkeliling langsung meninjau satu-persatu produk UMKM yang dipajang dan diperjualbelikan.
Hasilnya, meski tampilan pasar murah dibuat sederhana namun Maryoto mengaku cukup puas melihat antusiasme peserta pasar murah.
Ia berharap warga Tulungagung dan sekitarnya bisa memanfaatkan momentum pasar murah untuk berbelanja aneka kebutuhan lebaran di pasar murah, mengingat harga yang relatif terjangkau.
Dijelaskan Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Tulungagung Bambang Ermawan, penyelenggaraan pasar murah itu sebenarnya di bawah kewenangan lembaganya.
Namun dalam pelaksanaannya, kendali pengelolaan pasar murah dilakukan bersama Satpol PP.
Bagian Perekonomian mengelola separuh arena pasar murah untuk UMKM, sementara Satpol PP mengelola separuh arena sisanya yang mayoritas diperuntukkan pedagang kaki lima dan pedagang makanan-minuman serta aneka produk jajanan lebaran lain. Untuk UMKM yang terdaftar di Bagian Perekonomian tercatat sebanyak 125 kelompok.
Sedangkan separuh area pasar murah yang diperkirakan memiliki kapasitas 250 stan/kios, dikendalikan oleh Satpol PP Tulungagung yang memberlakukan kebijakan tarif sewa kios selama gelaran pasar murah mulai 21-27 Mei dengan besaran Rp600 ribu hingga Rp750 ribu per lapak yang digunakan pedagang kecil.
"Tahun ini Pemkab tidak memberikan kupon belanja kepada PNS untuk pembelian aneka kebutuhan di pasar murah karena sudah ada tunjangan kinerja (Tukin) serta gaji ke-13 yang segera diterimakan sebelum Lebaran," kata Maryoto.
Ia berharap, gaji ke-13 itu bisa digunakan masing-masing ASN untuk dibelanjakan sesuai kebutuhan, termasuk untuk belanja di arena pasar murah yang dibuka pemerintah daerah setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019