Kepala Desa Rambipuji di Kabupaten Jember, Dwi Diyah Setyorini, mengatakan dana desa dan alokasi dana desa sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemerataan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat di desa setempat.
"Dana tersebut sangat bermanfaat untuk sarana dan prasarana infrastruktur di desa, bahkan untuk mendukung potensi desa seperti di Desa Rambipuji dengan wisata dan pemberdayaan masyarakat," katanya saat dihubungi di Kabupaten Jember, Selasa.
Ia berharap dana desa dan alokasi dana desa juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat desa setempat, serta dapat mendukung pengelolaan badan usaha milik desa (BUMDes).
"Dana desa harus dapat digunakan secara tepat guna untuk mengembangkan potensi menuju desa inovatif dan menjadi usaha produktif yang memajukan desa seperti di Desa Rambipuji yang terkenal dengan usaha perajin tempe," tuturnya.
Sementara pendamping Desa Rambipuji, M. Badril Umam, mengatakan manfaat dana desa dan alokasi dana desa saat ini sudah mulai terasa karena pembangunan infrastruktur semakin merata.
"Tidak hanya itu, pemberdayaan masyarakat pun kini mulai merata karena pemerintah desa memanfaatkan dana yang bersumber dari APBN tersebut untuk mendanai apa yang selama ini menjadi kebutuhan masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan anggaran dana tersebut setiap tahunnya mengalami peningkatan sebesar 20 persen dan tahun ini Desa Rambipuji mendapatkan dana desa sekitar 953 juta dan alokasi dana desa sekitar 890 juta.
Desa Rambipuji saat ini berbenah, lanjut dia, pembangunan infrastruktur mulai dari pembangunan jalan lingkungan, saluran irigasi, saluran drainase hingga tembok penahan tanah telah diwujudkan untuk menjawab kebutuhan dari masyarakat langsung yang tertuang dalam musyawarah desa untuk perencanaan pembangunan.
"Dalam pembangunan infrastruktur itu, pemerintah setempat melibatkan masyarakat sebagai pekerja, agar warga setempat juga bisa menikmati hasil dari pembangunan itu dan diharuskan setiap pembangunan harus menggunakan program padat karya tunai (PKT) sesuai amanat dari Kementerian Desa PDTT," katanya.
Ia menjelaskan para pekerja yang masuk dalam program tersebut terdiri dari beberapa unsur, seperti pekerja terkena PHK, keluarga miskin, pengangguran, serta keterwakilan dari perempuan.
"Honor yang akan diberikan tersebut diambilkan dari 30 persen dari nilai pembangunan tersebut dan di luar itu, pemberdayaan masyarakat desa juga telah dioptimalkan seperti peningkatan SDM masyarakat dengan memberikan pelatihan terhadap perempuan hingga tunjangan untuk guru pendidikan anak usia dini," ujarnya.
Umam menjelaskan Desa Rambipuji juga melakukan tahapan dalam pengembangan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang nantinya juga akan dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat, salah satunya pembangunan minicafe, outlet, serta pengembangan wisata lokal yang dikelola langsung oleh pemerintah desa melalui BUMDes
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Dana tersebut sangat bermanfaat untuk sarana dan prasarana infrastruktur di desa, bahkan untuk mendukung potensi desa seperti di Desa Rambipuji dengan wisata dan pemberdayaan masyarakat," katanya saat dihubungi di Kabupaten Jember, Selasa.
Ia berharap dana desa dan alokasi dana desa juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat desa setempat, serta dapat mendukung pengelolaan badan usaha milik desa (BUMDes).
"Dana desa harus dapat digunakan secara tepat guna untuk mengembangkan potensi menuju desa inovatif dan menjadi usaha produktif yang memajukan desa seperti di Desa Rambipuji yang terkenal dengan usaha perajin tempe," tuturnya.
Sementara pendamping Desa Rambipuji, M. Badril Umam, mengatakan manfaat dana desa dan alokasi dana desa saat ini sudah mulai terasa karena pembangunan infrastruktur semakin merata.
"Tidak hanya itu, pemberdayaan masyarakat pun kini mulai merata karena pemerintah desa memanfaatkan dana yang bersumber dari APBN tersebut untuk mendanai apa yang selama ini menjadi kebutuhan masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan anggaran dana tersebut setiap tahunnya mengalami peningkatan sebesar 20 persen dan tahun ini Desa Rambipuji mendapatkan dana desa sekitar 953 juta dan alokasi dana desa sekitar 890 juta.
Desa Rambipuji saat ini berbenah, lanjut dia, pembangunan infrastruktur mulai dari pembangunan jalan lingkungan, saluran irigasi, saluran drainase hingga tembok penahan tanah telah diwujudkan untuk menjawab kebutuhan dari masyarakat langsung yang tertuang dalam musyawarah desa untuk perencanaan pembangunan.
"Dalam pembangunan infrastruktur itu, pemerintah setempat melibatkan masyarakat sebagai pekerja, agar warga setempat juga bisa menikmati hasil dari pembangunan itu dan diharuskan setiap pembangunan harus menggunakan program padat karya tunai (PKT) sesuai amanat dari Kementerian Desa PDTT," katanya.
Ia menjelaskan para pekerja yang masuk dalam program tersebut terdiri dari beberapa unsur, seperti pekerja terkena PHK, keluarga miskin, pengangguran, serta keterwakilan dari perempuan.
"Honor yang akan diberikan tersebut diambilkan dari 30 persen dari nilai pembangunan tersebut dan di luar itu, pemberdayaan masyarakat desa juga telah dioptimalkan seperti peningkatan SDM masyarakat dengan memberikan pelatihan terhadap perempuan hingga tunjangan untuk guru pendidikan anak usia dini," ujarnya.
Umam menjelaskan Desa Rambipuji juga melakukan tahapan dalam pengembangan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang nantinya juga akan dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat, salah satunya pembangunan minicafe, outlet, serta pengembangan wisata lokal yang dikelola langsung oleh pemerintah desa melalui BUMDes
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019