Pimpinan Kecamatan (PK) Partai Golkar se-Kota Surabaya memberikan apresiasi atas keberhasilan DPD Partai Golkar Kota Surabaya, Jatim, atas keberhasilan di pemilu 2019 dengan menambah kursi di gedung DPRD Surabaya, Jatim yang semula empat kursi kini menjadi lima kursi.

Koordinator Pimpinan Kecamatan Partai Golkar  se-Kota Surabaya, Muhammad Hadi Setiawan, di Surabaya, Sabtu, mengatakan pihaknya mengapresiasi keberhasilan kepemimpinan Ketua DPD Partai Golkar Surabaya Blegur Prijanggono dalam melaksanakan target Partai Golkar dalam pemilu 2019.

"Alhamdulillah, disamping berhasil mengembalikan kursi yang hilang sesuai dengan target, perolehan suara Partai Golkar per daerah pemilihan juga mengalami peningkatan," ujarnya.

Apresiasi tersebut, kata Hadi Setiawan, disampaikan pada saat acara buka puasa bersama 24 Pimpinan Kecamatan yang dihadiri langsung Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya Blegur Prijanggono beserta pengurus DPD Golkar Surabaya.

Atas prestasi tersebut, lanjut Hadi, pihaknya meminta kepada sejumlah elemen partai, baik pimpinan kecamatan maupun pimpinan Kelurahan Partai Golkar se-Kota Surabaya untuk mengkonsolidasikan ulang kekuatan organisasi guna melaksanakan perintah DPD Partai Golkar Surabaya dalam menghadapi pelaksanaan Pilkada Kota Surabaya.

"Pilwali sudah didepan mata, sudah tidak ada waktu bagi elemen partai untuk euforia maupun menjadi jembatan kekecewaan caleg yang kurang beruntung dalam Pileg kemarin, saatnya menatap kedepan," katanya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Kecamatan Partai Golkar Wonokromo Arif Vijay mengatakan, loyalitas sejumlah Ketua Pimpinan Kecamatan Partai Golkar se-Kota Surabaya terhadap kepemimpinan Blegur Prijanggono sudah tidak diragukan lagi.

Ketika disinggung mengenai adanya beberapa ketua pimpinan kecamatan yang kecewa terhadap kepemimpinan Blegur Prijanggono, Arif mengatakan, itu dinamika organisasi. Namun, lanjut dia, yang lebih penting adalah objektivitas dalam melihat persoalan, secara organisasi Ketua DPD Partai Golkar Surabaya telah berhasil melaksanakan target perolehan suara

"Masak bisa menaikkan perolehan kursi dianggap kegagalan? kan aneh, saya juga caleg, begitu rekapitulasi selesai lalu kita kurang beruntung ya instrospeksi ke diri sendiri, bukan menyalahkan ketua partai. Kita harus belajar legowo, karena menang kalah dalam kompetisi itu hal yang biasa, kalau mau menang-menangan ya bikin pemilu sendiri saja," katanya.

Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Kota Surabaya Asrofi mengatakan, capaian prestasi yang diperoleh Golkar Kota Surabaya mestinya mendapatkan apresiasi, bukan malah sanksi.

"Kalau mau objektif, demi kepentingan partai, mestinya Pak Blegur dapat apresiasi, kok malah diberikan teguran, yang penting dalam periode kepemimpinan ketua itu dinilai dari hasil pemilu, soal strategi itu beda-beda," katanya.

Masih menurut Asrofi, andai kata boleh meminta, pihaknya berharap 50 Caleg Partai Golkar Surabaya bisa terpilih semua dalam Pemilu 2019, tapi semua itu berpulang kepada pilihan rakyat dan kemampuan caleg dalam meraih mandat rakyat.

"Kita harus hormati pilihan rakyat, maju lagi lima tahun mendatang, tapi kalau kalah harus belajar arti legowo," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019