Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengajak perusahaan-perusahaan yang terlibat di Bursa Efek Kerja Terbuka Tahun 2019 untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas para pekerjanya mengingat Indonesia memasuki era pasar bebas pada 2020.

"Saya juga berpesan kepada para pencari pekerjaan agar meningkatkan kapasitas dan kualitas untuk menghadapi era pasar bebas itu," kata Risma saat membuka acara Bursa Efek Kerja Terbuka 2019   di Gedung Convention Hall, Jalan Arif Rahman Hakim Surabaya, Selasa.

Untuk itu, lanjut dia, mau tidak mau harus meningkatkan kapasitas dan meningkatkan kualitas terutama dari sisi persaingan. "Jadi bapak ibu, saya rasa keterampilan harus terus diasah, dan dikembangkan. Jadi tidak hanya itu-itu saja," ujarnya.

Di lain hal, Risma mengungkapkan rasa terima kasih kepada perusahaan-perusahaan swasta yang sudah bekerja sama untuk mendapatkan tenaga kerja melalui Bursa Efek Kerja 2019 yang digelar selama dua hari pada 14 - 15 Mei 2019 itu. Sekaligus, ini menjadi ajang bagi para pencari pekerjaan menunjukkan potensi keahlian pada momen tersebut.
 
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh perwakilan perusahaan, karena bapak ibu sekalian anak-anakku khususnya warga Kota Surabaya sudah memudahkan mereka dalam memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya," katanya.
 
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Surabaya, Dwi Purnomo menjelaskan melalui bursa kerja tersebut, pihaknya mendukung penuh pertemuan antarperusahaan dengan para pencari pekerjaan sehingga tujuan mengurangi angka pengangguran di Kota Surabaya semakin menipis.
  
"Kita undang perusahaan-perusahaan ini agar bisa memilih sesuai tenaga pekerja yang dibutuhkan. Begitu juga sebaliknya, pencari pekerjaan juga kami fasilitasi agar menemukan pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang dimiliki," kata Dwi.
 
Ia memastikan bahwa acara yang digelar selama dua hari itu, menarik kuat antusias masyarakat Kota Surabaya dalam mendapatkan pekerjaan. Terbukti, dari jumlah pendaftar berbasis daring, sampai hari Selasa ini sudah mencapai 4.500 pelamar. Sementara tenaga kerja yang dibutuhkan berjumlah 1.600 orang.
 
"Jumlah kali ini 40 perusahaan yang kami ajak kerja sama, kemudian dengan total pencari pekerjaan sebanyak 4.500 pelamar, itu masih terus bertambah. Biasanya hari kedua lebih ramai. Kita buka dari pukul 8 pagi sampai 4 sore, dan tenaga yang dibutuhkan 1.600 tenaga kerja, jadi harus benar-benar bersaing," katanya.
 
Ia menyebut, dalam setahun Disnaker Surabaya menggelar Bursa Kerja Terbuka sebanyak tujuh kali. Tak hanya itu, bahkan Disnaker juga terus melakukan monitoring kepada para pencari pekerjaan yang telah diterima oleh perusahaan-perusahaan tersebut. 

"Job fair kami ada empat kali, kami letakkan di kelurahan-kecamatan biar merata. Lalu untuk skala besar (job fair), kita letakkan di Convention Hall seperti ini," katannya.
 
Gaung Bursa Kerja Terbuka kali ini tidak hanya terdengar oleh masyarakat Kota Surabaya, melainkan para pencari pekerjaan dari daerah lain di Jawa Timur. Salah satunya adalah Nisaul Qoriah yang berasal dari Jember. 

"Menurut saya ini sangat membantu teman-teman seperti saya mencari pengalaman, pekerjaan, apalagi yang baru lulus masih belum punya pengalaman di bidang yang saya pelajari," ujar perempuan alumni Politeknik Negeri Jember ini. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019