Akses Jalan Tol Pandaan-Malang, Jawa Timur, mulai dibuka, Selasa, setelah sehari sebelumnya dilakukan prosesi peresmian pembukaan tol sepanjang 31 kilometer tersebut oleh Presiden Joko Widodo.
Kendaraan pertama yang masuk terpantau dari pintu atau gerbang Tol Singosari pada pukul 07.00 WIB, disusul beberapa kendaraan lain dari gerbang tol Pandaan dan beberapa gerbang yang ada di tol tersebut.
"Alhamdulilah kendaraan pertama yang masuk tol tadi pukul 07.00 WIB dan terpantau ramai lancar, baik dari sisi Singosari Malang, atau sisi Pandaan," kata Humas Jasa Marga Tol Surabaya-Gempol, Agus Tri Antyo ketika dikonfirmasi dari Surabaya, Selasa.
Agus mengatakan beberapa kendaraan juga terpantau masuk dan menggunakan tol tersebut, antara lain mobil pribadi, truk besar, serta tronton yang masuk dari arah Pandaan atau Malang.
Sesuai pidato Presiden Joko Widodo pada saat peresmian Senin (13/5), jalan Tol Pandaan-Malang Seksi 1-3 masih gratis untuk mengurangi beban masyarakat, khususnya yang akan melakukan mudik Lebaran 2019.
"Gratis, supaya mudik semakin lancar tidak membebani masyarakat, ini pas mau Lebaran saja," kata Jokowi saat meresmikan Tol Pandaan-Malang di Gerbang Tol Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Namun demikian, Agus menuturkan penggratisan khusus untuk akses Pandaan-Malang atau sebaliknya, sedangkan untuk akses dari Malang menuju Surabaya tetap dikenakan tarif dari Pandaan-Kejapanan, dan seterusnya.
"Kalau pengendara masuk dari Malang dan keluar di Pintu Tol Pandaan, tidak berlaku tarif atau gratis, sedangkan apabila keluarnya di Pintu tol Kejapanan dikenakan tarif Pandaan-Kejapanan," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengharapkan tol Pandaan-Malang Seksi 1-3 yang baru diresmikan mampu mengurai kemacetan lalu lintas yang kerap kali terjadi khususnya di area Lawang dan Singosari, Kabupaten Malang.
Khofifah mengatakan kemacetan kerap kali terjadi pada saat akhir pekan dan libur panjang, dan keberadaan tol Pandaan-Malang diyakini mampu mengurangi kepadatan di jalan penghubung antara Malang dan Surabaya yang mencapai 70 persen.
"Akan memberikan dampak luar biasa, kira-kira 70 persen dari total kendaraan bisa melewati tol ini," kata Khofifah.
Khofifah menjelaskan, kondisi normal kurang lebih ada sebanyak 65.000 kendaraan yang melakukan perjalanan dari Surabaya ke Malang, maupun sebaliknya. Dengan adanya Tol Pandaan-Malang itu diperkirakan sebanyak 45.000 kendaraan akan menggunakan jalan bebas hambatan itu.
Kemacetan yang ada, lanjut Khofifah, biasanya terjadi di wilayah Pandaan, Purwosari, Lawang, dan Singosari. Diharapkan dengan beroperasinya Tol Pandaan-Malang tersebut bisa mempermudah mobilitas masyarakat, barang, jasa, dan lain-lain.
"Kira-kira 70 persen akan bisa melewati tol ini, jadi kurang lebih 45.000 kendaraan akan mengurangi kepadatan. Tol ini untuk mempermudah mobilitas, barang, jasa, dan lainnya," ujar Khofifah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Kendaraan pertama yang masuk terpantau dari pintu atau gerbang Tol Singosari pada pukul 07.00 WIB, disusul beberapa kendaraan lain dari gerbang tol Pandaan dan beberapa gerbang yang ada di tol tersebut.
"Alhamdulilah kendaraan pertama yang masuk tol tadi pukul 07.00 WIB dan terpantau ramai lancar, baik dari sisi Singosari Malang, atau sisi Pandaan," kata Humas Jasa Marga Tol Surabaya-Gempol, Agus Tri Antyo ketika dikonfirmasi dari Surabaya, Selasa.
Agus mengatakan beberapa kendaraan juga terpantau masuk dan menggunakan tol tersebut, antara lain mobil pribadi, truk besar, serta tronton yang masuk dari arah Pandaan atau Malang.
Sesuai pidato Presiden Joko Widodo pada saat peresmian Senin (13/5), jalan Tol Pandaan-Malang Seksi 1-3 masih gratis untuk mengurangi beban masyarakat, khususnya yang akan melakukan mudik Lebaran 2019.
"Gratis, supaya mudik semakin lancar tidak membebani masyarakat, ini pas mau Lebaran saja," kata Jokowi saat meresmikan Tol Pandaan-Malang di Gerbang Tol Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Namun demikian, Agus menuturkan penggratisan khusus untuk akses Pandaan-Malang atau sebaliknya, sedangkan untuk akses dari Malang menuju Surabaya tetap dikenakan tarif dari Pandaan-Kejapanan, dan seterusnya.
"Kalau pengendara masuk dari Malang dan keluar di Pintu Tol Pandaan, tidak berlaku tarif atau gratis, sedangkan apabila keluarnya di Pintu tol Kejapanan dikenakan tarif Pandaan-Kejapanan," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengharapkan tol Pandaan-Malang Seksi 1-3 yang baru diresmikan mampu mengurai kemacetan lalu lintas yang kerap kali terjadi khususnya di area Lawang dan Singosari, Kabupaten Malang.
Khofifah mengatakan kemacetan kerap kali terjadi pada saat akhir pekan dan libur panjang, dan keberadaan tol Pandaan-Malang diyakini mampu mengurangi kepadatan di jalan penghubung antara Malang dan Surabaya yang mencapai 70 persen.
"Akan memberikan dampak luar biasa, kira-kira 70 persen dari total kendaraan bisa melewati tol ini," kata Khofifah.
Khofifah menjelaskan, kondisi normal kurang lebih ada sebanyak 65.000 kendaraan yang melakukan perjalanan dari Surabaya ke Malang, maupun sebaliknya. Dengan adanya Tol Pandaan-Malang itu diperkirakan sebanyak 45.000 kendaraan akan menggunakan jalan bebas hambatan itu.
Kemacetan yang ada, lanjut Khofifah, biasanya terjadi di wilayah Pandaan, Purwosari, Lawang, dan Singosari. Diharapkan dengan beroperasinya Tol Pandaan-Malang tersebut bisa mempermudah mobilitas masyarakat, barang, jasa, dan lain-lain.
"Kira-kira 70 persen akan bisa melewati tol ini, jadi kurang lebih 45.000 kendaraan akan mengurangi kepadatan. Tol ini untuk mempermudah mobilitas, barang, jasa, dan lainnya," ujar Khofifah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019