Bupati Sidoarjo, Jawa Timur, Saiful Ilah mewajibkan setiap organisasi perangkat daerah untuk membuat minimal satu inovasi kerja sesuai visi-misi dan program kerja kepala daerah untuk percepatan kemajuan Kabupaten Sidoarjo.

"Minimal satu OPD memiliki satu inovasi di lingkungan kerjanya masing-masing," kata Saiful Ilah saat melantik enam pejabat untuk mengisi jabatan pimpinan tinggi pratama (eselon II) di Kabupaten Sidoarjo, Senin.

Bupati mengemukakan para pejabat yang dilantik hari ini adalah aparatur sipil negara  yang lulus seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama.

"Evaluasi akan terus dilakukan kepada segenap ASN pemangku jabatan dalam 100 hari kerja atau tiga bulan," katanya.

Ia menjelaskan evaluasi itu dilakukan untuk mengukur prestasi kerja terutama terhadap pencapaian visi misi dan program kerja bupati dan wakil bupati.

"Kami menekankan supaya para pejabat yang dilantik dapat menunjukkan kinerja terbaik serta mendayagunakan sumber daya organisasi dengan tata kelola yang baik," katanya.

Ia mengatakan pejabat yang dilantik ini diharapkan mampu bekerja dengan cermat dan profesional sesuai tupoksi dan kewenangan.

"bangun komunikasi dan koordinasi lintas SKPD dan hilangkan ego sektoral,” katanya.

Menurutnya, pelantikan dan pengambilan sumpah dilakukan setelah ke enamnya dinyatakan lolos seleksi saat mengikuti ujian pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama secara terbuka, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, Tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017, Tentang Manajemen PNS.

Mereka yang dilantik yakni Benny Airlangga sebagai Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Andjar Surjadianto sebagai Kepala Inspektorat dan Ridho Prasetyo Kepala Badang Kepegawain Daerah.

Selanjutnya, drg Syaf Satriawarman, SpPros dilantik menjadi Kepala Dinas Kesehatan, kemudian Mohammad Ainur Rahman Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, dan Sunarti Setyaningsih Kepala Dinas PUBMSDA.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019