Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan, Jawa Timur melaporkan ke KPU pusat mengenai dua orang anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang meninggal dunia usai menjalankan tugas pemilu 17 April 2019.
Menurut Komisioner KPU Pamekasan Moh Subhan, kedua anggota KPPS yang meninggal dunia itu masing-masing Muhammad Sali (59) dan Hendri Yulianto (33).
"Mohammad Sali ini merupakan anggota KPPS di TPS 05 Dusun Morgunung, Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, sedangkan Hendri Yulianto merupakan warga Desa Laden, Kecamatan Kota Pamekasan dan ia bertugas di di TPS 02 Desa Laden," kata Subhan di Pamekasan, Selasa.
Hendri Yulianto meninggal dunia pada 21 April 2019, sedangkan Muhammad Sali meninggal pada tanggal 29 April 2019.
Subhan menjelaskan, berdasarkan laporan dari PPS di desa itu, Sali memang memiliki riwayat penyakit jantung. Ia sering mengeluh sesak napas setelah menjalankan tugas sebagai penyelenggara pemilu.
Bahkan, Sali sempat dirawat di RSUD dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan, dan kondisinya sempat membaik dan diperbolehkan pulang oleh tim medis, namun akhirnya penyakitnya kambuh lagi, hingga akhirnya meninggal dunia.
"Kalau si Hendri ini saya tidak banyak mengetahui, tapi menurut keterangan teman-temannya di lapangan, kemungkinan karena kelelahan," kata Subhan.
Hendri meninggal dunia Senin (29/04/2019) sekitar pukul 12.30 WIB.
Komisioner KPU Pamekasan Moh Subhan menjelaskan, laporan tentang meninggalnya dua orang anggota KPPS ke KPU pusat itu, agar keluarganya bisa mendapatkan bantuan.
"Sebab, berdasarkan informasi yang disampaikan KPU pusat melalui KPU Jawa Timur, KPU berencana memberikan santunan kepada keluarga dari petugas penyelenggara pemilu tersebut yang meninggal dunia saat menjelankan tugas," kata Subhan, menjelaskan.
Sementara itu, berdasarkan data KPU, jumlah total petugas pemilu yang meninggal dunia saat menjalankan tugas mencapai 554 orang. Mereka itu dari pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) maupun personel Polri.
Dari jumlah itu, sebanyak 440 orang dari petugas KPPS. Sementara petugas yang sakit terdata sebanyak 3.788 orang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Menurut Komisioner KPU Pamekasan Moh Subhan, kedua anggota KPPS yang meninggal dunia itu masing-masing Muhammad Sali (59) dan Hendri Yulianto (33).
"Mohammad Sali ini merupakan anggota KPPS di TPS 05 Dusun Morgunung, Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, sedangkan Hendri Yulianto merupakan warga Desa Laden, Kecamatan Kota Pamekasan dan ia bertugas di di TPS 02 Desa Laden," kata Subhan di Pamekasan, Selasa.
Hendri Yulianto meninggal dunia pada 21 April 2019, sedangkan Muhammad Sali meninggal pada tanggal 29 April 2019.
Subhan menjelaskan, berdasarkan laporan dari PPS di desa itu, Sali memang memiliki riwayat penyakit jantung. Ia sering mengeluh sesak napas setelah menjalankan tugas sebagai penyelenggara pemilu.
Bahkan, Sali sempat dirawat di RSUD dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan, dan kondisinya sempat membaik dan diperbolehkan pulang oleh tim medis, namun akhirnya penyakitnya kambuh lagi, hingga akhirnya meninggal dunia.
"Kalau si Hendri ini saya tidak banyak mengetahui, tapi menurut keterangan teman-temannya di lapangan, kemungkinan karena kelelahan," kata Subhan.
Hendri meninggal dunia Senin (29/04/2019) sekitar pukul 12.30 WIB.
Komisioner KPU Pamekasan Moh Subhan menjelaskan, laporan tentang meninggalnya dua orang anggota KPPS ke KPU pusat itu, agar keluarganya bisa mendapatkan bantuan.
"Sebab, berdasarkan informasi yang disampaikan KPU pusat melalui KPU Jawa Timur, KPU berencana memberikan santunan kepada keluarga dari petugas penyelenggara pemilu tersebut yang meninggal dunia saat menjelankan tugas," kata Subhan, menjelaskan.
Sementara itu, berdasarkan data KPU, jumlah total petugas pemilu yang meninggal dunia saat menjalankan tugas mencapai 554 orang. Mereka itu dari pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) maupun personel Polri.
Dari jumlah itu, sebanyak 440 orang dari petugas KPPS. Sementara petugas yang sakit terdata sebanyak 3.788 orang. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019