Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di kawasan wisata Boon Pring Kabupaten Malang, yang selama ini menjadi salah satu badan usaha milik desa (BumDes) binaan bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Wilayah Malang menerima bantuan tambahan modal dari kredit usaha rakyat (KUR) dari bank BUMN tersebut.

Menurut CEO BNI Wilayah Malang Wiwi Suprihatno, bantuan pembiayaan dengan suku bunga murah kepada para pedagang sebagai wujud dan komitmen BNI dalam mendukung program pemerintah untuk mengembangkan sektor riil dan UMKM, khususnya di kawasan Wisata Boon Pring yang merupakan salah satu Bumdes binaan BNI.

"Hingga 30 April 2019, KUR yang telah disalurkan oleh BNI Wilayah Malang mencapai Rp 862,99 miliar kepada 27.508 debitur yang tersebar mulai dari Banyuwangi hinggi Pacitan. Kantor Wilayah Malang juga ikut serta membina 1.441 Bumdes dan 1.029 diantaranya sudah menjadi Agen46," kata Wiwi Suprihatno di Malang, Minggu.

Hal tersebut, kata Wiwi, sejalan dengan program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk penyediaan layanan perbankan atau layanan keuangan lainnya agar masyarakat dapat melakukan transaksi perbankan, seperti buka tabungan, setor/tarik tunai, transfer, dan melakukan pembelian pulsa, token listrik serta pembayaran tagihan ,tanpa harus ke kantor bank, cukup mengunjungi lokasi Agen46 BNI.

Selaras dengan program pemerintah Nawa Cita butir ke-3, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran  dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, serta butir ke-7 u mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik, BNI berperan secara aktif dalam mewujudkan dan mendorong dalam mewujudkannya.

Tidak bisa dipungkiri, lanjut Wiwi, Kabupaten Malang memang memiliki segudang potensi. Mulai dari kekayaan alam, objek wisata, hingga kuliner, menjadi daya tarik wisatawan untuk mengunjungi daerah yang memiliki slogan The Heart Of East Java ini.

Salah satu potensi yang bisa dibanggakan adalah melalui gerakan BUMDes. Dari sekian banyak potensi yang ada saat ini, objek wisata Boonpring di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, juga bisa dijadikan rujukan bagi daerah lain, baik itu desa yang ada di Kabupaten Malang maupun yang ada di Jawa Timur.

Wisata Boon Pring  Desa Sanankerto, Kecamatan Turen Kabupaten Malang merupakan salah satu  dari 130 BumDes terbaik se-Jawa Timur.

Kawasan wisata Boon Pring menjadi lokasi diselenggarakannya Jambore Bumdes dan Temu Karya yang berlangsung selama dua hari, Jumat-Sabtu (3-4/5) 2019, yang dihadiri oleh 1.750 peserta, terdiri dari Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat , Kepala Desa, Pendamping Desa, Kabupaten Malang dan Kota Batu serta Pengurus BumDes se-Jawa Timur.

Pembukaan Jambore Bumdes oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Pada kesempatan itu gubernur juga meresmikan Klinik Bumdes.

"Melalui BumDes penguatan sentra-sentra pertumbuhan ekonomi baru bisa dilakukan di setiap desa karena keberadaan BumDes dapat meningkatkan dana desa," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah memuji BumDes Boon Pring Desa Sanankerto, Turen, Malang yang menjadi juara satu tingkat nasional. Boon Pring memiliki lebih dari 100 jenis tanaman bambu serta mampu berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp460 juta.

Khofifah berharap Boon Pring dapat terus berkembang seperti Desa Wisata Pujon Kidul yang mampu menghasilkan PAD lebih dari Rp2 miliar dan dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja.

"Alhamdulillah Jambore BumDes pertama kali di Jawa Timur ini diselenggarakan di Desa Sanankerto. Potensi BumDes di sini (Boon Pring) merupakan juara pertama di tingkat nasional. Saya berharap hal ini bisa dijadikan referensi bagi desa lain yang ada di Jawa Timur," tuturnya.

Prestasi ini tidak akan tercapai jika tidak ada sinergitas antarinstansi, baik instansi pemerinta, pendidikan, maupun perusahaan. Dimana selama ini wujud kerja sama antarinstansi  tersebut saling bahu-membahu dalam melakukan pendampingan terkait potensi BumDes yang ada di Kabupaten Malang.

"Kita bisa lihat di Boon Pring potensinya sangat luar biasa. Mudah-mudahan temen-temen bisa menghitungnya. Katanya di sini ada 100 lebih spesies bambu," ucapnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019