Jebolnya dua tanggul Kali Lamong di Desa Pandu, Kecamatan Cerme, dan tanggul di Desa Cermen, Kedamean, semakin memperparah banjir di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik Tarso Sagito dikonfirmasi di Gresik, Jumat, mengatakan wilayah terdampak banjir semakin meluas akibat tanggul jebol.

Selain melanda sejumlah desa di Kecamatan Cerme, banjir menggenangi hingga Kecamatan Kedamean dan merendam sedikitnya 178 rumah dan jalan lingkungan dengan ketinggian air 70 centimeter sampai 150 centimeter.

"Arus lalu lintas macet total karena Jalan Raya Cerme Kidul Raya dan Jalan Raya Boboh tergenang air dengan ketinggian 20 centimeter sampai 30 centimeter," katanya.

Sedangkan jumlah desa yang terendam banjir di Kecamatan Cerme ada 10 titik, Kecamatan Menganti lima desa, Kecamatan Benjeng enam desa, serta Kecamatan Balongpanggang ada tujuh desa.

"Di sebagian titik air sudah mulai surut salah satunya di wilayah Kecamatan Benjeng
dan di Kecamatan Balongpanggang, genangan air sejatinya juga sudah mulai surut sejak pukul 00.00 dini hari. Namun tadi pagi kembali terjadi genangan sekitar 20 centimeter yang terpantau sampai siang," katanya.

Sesuai data BPBD Gresik, wilayah terdampak banjir semakin meluas menjadi lima kecamatan, antara lain di Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Menganti, dan Kedamean.

Kondisi terkini untuk genangan air di Desa Sedapurklagen, Benjeng sudah surut. Adapun di wilayah Kecamatan Balongpanggang, tercatat empat desa yang sudah mulai surut, di antaranya Desa Dapet, Karangsemanding, Sekarputih, dan Pucung.

Sementara untuk genangan paling parah ada di Desa Pandu, Kecamatan Cerme, dan posisi air berada di jalan poros desa menggenang antara 30 centimeter sampai 75 centimeter.

Tarso mengatakan BPBD telah mendirikan dapur umum di Balai Desa Iker-iker Geger dan Balai Desa Munggugianti untuk mendistribusikan makanan kepada warga terdampak.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019