![pinterest](https://pinterest.com/pin/create/button/?url=https://jatim.antaranews.com/berita/292813/ribuan-buruh-istighatsah-peringati-may-day-di-depan-grahadi&media=https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2019/05/01/buruh-magang.jpeg&description=Ribuan buruh istighatsah peringati "May Day" di depan Grahadi){kind=link}
Ribuan buruh yang tergabung dalam Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) dari beberapa kota/kabupaten di Jawa Timur menggelar istighatsah dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional di depan Gedung Grahadi Surabaya, Rabu.
Sekretaris Jenderal Sarbumusi Jatim Imam Muchlas mengatakan istighatsah ini untuk mendoakan para buruh agar semakin sejahtera, termasuk berdoa agar Indonesia selalu dilindungi oleh Allah SWT.
"Semoga bangsa ini selalu aman, nyaman dan hidup damai terlepas dari suku, agama dan ras manapun," ujarnya ditemui di sela aksi massa.
Rombongan buruh yang mengikuti aksi damai itu berasal dari beberapa daerah, seperti Sidoarjo, Pasuruan, Gresik, Mojokerto, dan Surabaya.
Meski saat istighatsah cuaca sedang gerimis, namun tidak menyurutkan massa yang menggelar aksinya di jalan.
Di tempat sama, pengurus basis Sarbumusi PT STGI Pandaan, Khoiriyah, mengatakan tuntutan para buruh pada aksi kali ini, antara lain meminta kesejahteraan karyawan dan kemudahan menggunakan fasilitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan.
Menurut dia, prosedur BPJS Kesehatan sekarang lebih rumit dan berbelit daripada sebelumnya, sedangkan untuk BPJS Ketenagakerjaan sudah lebih baik.
Selain tuntutan BPJS Kesehatan, buruh juga menuntut upah minimum sektoral kabupaten/kota (UMSK) tidak dihapus dan menjadi acuan tetap untuk perusahaan.
"UMSK bisa diberlakukan untuk semua perusahaan sektoral,” kata Nunuk, salah seorang perwakilan buruh.
Salah seorang perwakilan buruh lainnya, Nur Ika, mengaku sudah lega karena bisa menyuarakan tuntutan, bahkan sudah ditemui langsung Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
"Belum puas sebenarnya, tapi sudah plong soalnya sudah menyuarakan tuntutan-tuntutan kami tadi," kata buruh asal Gresik tersebut.
Sementara itu, pantauan lalu lintas, saat terjadi aksi, polisi tidak menutup total Jalan Gubernur Suryo sehingga kendaraan roda dua dan empat tetap bisa melintas dengan pengawalan ketat kepolisian. (*)
Baca juga: Khofifah berikan kuota 5 persen anak buruh masuk SMA/SMK negeri
Baca juga: Pekerja berebut berswafoto dengan Gubernur Jatim
Baca juga: Pesan Presiden Jokowi pada peringatan Hari Buruh Internasional
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Sekretaris Jenderal Sarbumusi Jatim Imam Muchlas mengatakan istighatsah ini untuk mendoakan para buruh agar semakin sejahtera, termasuk berdoa agar Indonesia selalu dilindungi oleh Allah SWT.
"Semoga bangsa ini selalu aman, nyaman dan hidup damai terlepas dari suku, agama dan ras manapun," ujarnya ditemui di sela aksi massa.
Rombongan buruh yang mengikuti aksi damai itu berasal dari beberapa daerah, seperti Sidoarjo, Pasuruan, Gresik, Mojokerto, dan Surabaya.
Meski saat istighatsah cuaca sedang gerimis, namun tidak menyurutkan massa yang menggelar aksinya di jalan.
Di tempat sama, pengurus basis Sarbumusi PT STGI Pandaan, Khoiriyah, mengatakan tuntutan para buruh pada aksi kali ini, antara lain meminta kesejahteraan karyawan dan kemudahan menggunakan fasilitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan.
Menurut dia, prosedur BPJS Kesehatan sekarang lebih rumit dan berbelit daripada sebelumnya, sedangkan untuk BPJS Ketenagakerjaan sudah lebih baik.
Selain tuntutan BPJS Kesehatan, buruh juga menuntut upah minimum sektoral kabupaten/kota (UMSK) tidak dihapus dan menjadi acuan tetap untuk perusahaan.
"UMSK bisa diberlakukan untuk semua perusahaan sektoral,” kata Nunuk, salah seorang perwakilan buruh.
Salah seorang perwakilan buruh lainnya, Nur Ika, mengaku sudah lega karena bisa menyuarakan tuntutan, bahkan sudah ditemui langsung Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
"Belum puas sebenarnya, tapi sudah plong soalnya sudah menyuarakan tuntutan-tuntutan kami tadi," kata buruh asal Gresik tersebut.
Sementara itu, pantauan lalu lintas, saat terjadi aksi, polisi tidak menutup total Jalan Gubernur Suryo sehingga kendaraan roda dua dan empat tetap bisa melintas dengan pengawalan ketat kepolisian. (*)
Baca juga: Khofifah berikan kuota 5 persen anak buruh masuk SMA/SMK negeri
Baca juga: Pekerja berebut berswafoto dengan Gubernur Jatim
Baca juga: Pesan Presiden Jokowi pada peringatan Hari Buruh Internasional
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019