Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Madiun Lilin Syarifah menyakatan ketersediaan cabai merah di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur sangat minim jika dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat setempat terhadap komoditas rasa pedas tersebut.

Data Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Madiun mencatat estimasi kebutuhan warga Kabupaten Madiun terhadap cabai merah mencapai 1.904,01 ton per tahun.

"Sedangkan ketersediaan di Kabupaten Madiun stoknya tidak ada. Padahal, kebutuhan mencapai 1.904,01 ton per tahunnya," ujar Lilin kepada wartawan.

Menurut dia, tidak adanya stok cabai merah di Kabupaten Madiun karena wilayah setempat bukanlah sentra produksi atau penghasil cabai merah besar. Defisit kebutuhan tersebut diantisipasi dengan meminta kiriman pasokan dari daerah lain yang merupaka daerah penghasil.

"Di antaranya dari Kabupaten Magetan, Kediri, Nganjuk, dn lainnya untuk memenuhi kebutuhan konsumen," kata Lilin.

Karena stok yang minim tersebut, harga cabai merah besar di pasaran Kabupaten Madiun saat ini cukup tinggi. Terlebih saat ini menjelang momentum bulan Ramadhan yang biasanya permintaan konsumen meningkat.

Dalam kondisi normal, harga cabai merah besar sebelumnya di pasar tradisional Kabupaten Madiun berkisar antara Rp18.000 hingga Rp20.000 per kilogram.

"Sedangkan saat ini harga cabai merah besar di pasar sudah mencapai Rp40.000 per kilogram," kata dia.

Kondisi yang sama terjadi untuk komoditas bawang merah, gula pasir, daging ayam broiler, dan minyak goreng. Sesuai data dinas ketahanan pangan, stok bawang merah saat ini sebanyak 7.066 ton dari kebutuhan 21.784 ton; stok gula pasir 7.474 ton dari kebutuhan 70.251 ton; stok daging ayam 1.885 ton dari kebutuhan 4.242 ton; dan minyak goreng stoknya mencapai 482 ton dari estimasi kebutuhan 9.226 ton.

Pihak DKP selalu berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun guna mematau ketersediaan stok bahan pangan di wilayah setempat, terlebih komoditas yang defisit.

"Pantauan harga dan stok di pasaran terus kami lakukan bersama Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM. Jika stok sangat terbatas, kami akan mengajukan bantuan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk dilakukan operasi pasar ataupun pasar murah, agar pasokan kembali mencukupi dan harga stabil terlebih saat momentum puasa dan lebaran," katanya.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019