Soeroso mengakhiri masa jabatan sebagai Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim setelah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2018 (RUPS TB 2018) yang digelar di Ruang Bromo, Kantor Pusat Bank Jatim, Surabaya, Jumat.
Komisaris Independen Bank Jatim Candra Fajri Ananda di Surabaya, Jumat, mengatakan akhir masa jabatan Soeroso mulai hari ini, sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) yang menyebutkan masa akhir jabatan seorang dirut hanya dua periode, dengan satu periode masanya empat tahun.
"Mulai hari ini beliau mengakhiri masa jabatan sebagai dirut Bank Jatim, sebab beliau telah menjabat selama dua periode," kata Candra.
Selanjutnya, kata Candra, jajaran komisaris Bank Jatim akan menunjuk pelaksana tugas dalam sepekan ke depan, dan membuka kesempatan bagi warga negara Indonesia untuk mengisi jabatan tersebut melalui seleksi perusahaan.
"Nanti akan kami umumkan lewat laman resmi perusahaan terkait lowongan dirut Bank Jatim, dan setiap warga negara bisa mengajukannya," katanya.
Selain Soeroso, kata dia, beberapa petinggi di bank milik Pemprov Jatim itu juga mengakhiri masa jabatan karena telah melaksanakan tugas selama dua periode, antara lain Rudie Hardiono yang sebelumnya menjabat sebagai direktur operasional.
Kemudian, Su'udi yang sebelumnya menjabat direktur menengah korporasi, serta Tony Sudjiaryanto yang sebelumnya menjabat direktur ritel konsumer dan usaha syariah.
"Khusus Su'udi ,dia sebenarnya masih satu periode. Namun karena alasan kesehatan, beliau tidak ingin melanjutkan," katanya
Candra mengatakan, untuk penujukkan dan direksi baru akan ditetapkan 90 hari ke depan, setelah melaksanakan RUPS Luar Biasa.
Meski empat direksi secara serentak mengakhiri masa jabatan, Candra menjamin tidak akan berpengaruh siginifikan terhadap proses bisnis dan stabiliasi perusahaan, dan program yang disusun akan tetap berjalan seperti sedia kala.
Menanggapi akhir masa jabatannya, Soeroso mengatakan hal ini adalah lumrah sebagai bagian dari proses regenerasi perusahaan, dan menunjukkan Bank Jatim adalah organisasi yang dinamis serta mampu memutar organisasi.
Ia berharap generasi berikutnya pengisi jajaran direksi, bisa menangkap digitaliasasi banking yang kini menjadi tantangan perbankan, dan harus terus memacu kerja sama agar kinerja bisa lebih baik lagi.
"Saya juga minta ke rekan-rekan median dukunglah teman-teman saya di Bank Jatim, agar mampu bersaing dan memberikan kontribusi pendapatan bagi pemerintah daerah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Komisaris Independen Bank Jatim Candra Fajri Ananda di Surabaya, Jumat, mengatakan akhir masa jabatan Soeroso mulai hari ini, sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) yang menyebutkan masa akhir jabatan seorang dirut hanya dua periode, dengan satu periode masanya empat tahun.
"Mulai hari ini beliau mengakhiri masa jabatan sebagai dirut Bank Jatim, sebab beliau telah menjabat selama dua periode," kata Candra.
Selanjutnya, kata Candra, jajaran komisaris Bank Jatim akan menunjuk pelaksana tugas dalam sepekan ke depan, dan membuka kesempatan bagi warga negara Indonesia untuk mengisi jabatan tersebut melalui seleksi perusahaan.
"Nanti akan kami umumkan lewat laman resmi perusahaan terkait lowongan dirut Bank Jatim, dan setiap warga negara bisa mengajukannya," katanya.
Selain Soeroso, kata dia, beberapa petinggi di bank milik Pemprov Jatim itu juga mengakhiri masa jabatan karena telah melaksanakan tugas selama dua periode, antara lain Rudie Hardiono yang sebelumnya menjabat sebagai direktur operasional.
Kemudian, Su'udi yang sebelumnya menjabat direktur menengah korporasi, serta Tony Sudjiaryanto yang sebelumnya menjabat direktur ritel konsumer dan usaha syariah.
"Khusus Su'udi ,dia sebenarnya masih satu periode. Namun karena alasan kesehatan, beliau tidak ingin melanjutkan," katanya
Candra mengatakan, untuk penujukkan dan direksi baru akan ditetapkan 90 hari ke depan, setelah melaksanakan RUPS Luar Biasa.
Meski empat direksi secara serentak mengakhiri masa jabatan, Candra menjamin tidak akan berpengaruh siginifikan terhadap proses bisnis dan stabiliasi perusahaan, dan program yang disusun akan tetap berjalan seperti sedia kala.
Menanggapi akhir masa jabatannya, Soeroso mengatakan hal ini adalah lumrah sebagai bagian dari proses regenerasi perusahaan, dan menunjukkan Bank Jatim adalah organisasi yang dinamis serta mampu memutar organisasi.
Ia berharap generasi berikutnya pengisi jajaran direksi, bisa menangkap digitaliasasi banking yang kini menjadi tantangan perbankan, dan harus terus memacu kerja sama agar kinerja bisa lebih baik lagi.
"Saya juga minta ke rekan-rekan median dukunglah teman-teman saya di Bank Jatim, agar mampu bersaing dan memberikan kontribusi pendapatan bagi pemerintah daerah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019