Ratusan milenial yang tergabung dalam komunitas "I Love Trenggalek" bersama jajaran Lantamal V Surabaya menggelar aksi bersih-bersih aneka sampah plastik di Pantai Mutiara, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Rabu.
Acara ditandai dengan aksi menyisir sepanjang garis Pantai Mutiara dan kawasan wisata baru di kawasan pesisir ujung timur Kabupaten Trenggalek itu oleh seluruh unsur yang terlibat dalam aksi bertajuk "Satu Aksi Selamatkan Laut Indonesia".
Tak hanya di garis pantai dan daratan, aksi bersih sampah plastik juga dilakukan komunitas I Love Trenggalek yang dipimpin langsung Plt Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin bersama tim penyelam Lantamal V Surabaya.
Komandan Lantamal V Surabaya Laksamana Pertama TNI Edwin berserta istri bahkan ikut terjun ke laut menyisir sampah plastik dilanjutkan aksi membentangkan bendera merah putih di permukaan air bersama seluruh tim penyelam.
Usai aksi bersih aneka sampah plastik, acara yang digelar dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April itu ditutup dengan simbolis penyematan brevet penyelam ke dada Plt Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin oleh Komandan Lantamal V Surabaya Laksamana Pertama TNI Edwin.
"Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi pemicu gerakan masal dan menyeluruh dalam menjaga ekosistem laut, ekosistem pantai dan lingkungan kita agar senantiasa bersih dari sampah plastik maupun sampah-sampah lain," kata Plt Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin dikonfirmasi usai kegiatan.
Ia mengingatkan, Trenggalek dianugerahi kawasan pesisir selatan yang indah dan menjadi mata pencaharian serta destinasi wisata yang indah. Idealnya, kawasan pesisir pantai di Trenggalek bersih dari aneka sampah.
Menurutnya konsep ekonomi dan ekologi harus bisa berjalan seimbang, sehingga selain warga mendapatkan keuntungan secara ekonomi, lingkungan juga tetap terawat.
"Ini merupakan salah satu langkah mewujudkan hal tersebut," tuturnya.
Gayung bersambut. Dari ide aksi bersih pantai yang digagas M Nur Arifin sejalan dengan niat dari Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya, yang bertanggung jawab hingga ke wilayah pesisir Watulimo.
"Sehingga dari rencana awal sekedar menyisir sampah di pantai, berkembang menjadi penyisiran sampah di bawah laut," tuturnya.
Ia berharap, secara berkesinambungan nantinya pernyisiran sampah di permukaan laut akan dilakukan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas).
Sementara untuk penyirisan bawah laut, tim Lantamal menerjunkan tujuh penyelam. Lokasi penyisiran sampah dimulai dari Pantai Bangkokan di Desa Karanggandu, sampai Pantai Mutiara di Desa Tasikmadu. Pantai Mutiara indah yang kemudian dipilih menjadi titik penyelaman.
"Selain membersihkan sampah di bawah laut, penyelaman ini bertujuan memetakan lokasi yang cocok untuk konservasi terumbu karang," tutur Arifin.
Arifin atau Gus Ipin berharap, ke depan Pantai Mutiara diproyeksikan menjadi kawasan ekowisata berbasis edukasi.
Selain itu akan ada penandatanganan prasasti selamatkan laut Indonesia di kedalaman 3-5 meter.
Aksi bersih pantai itu juga didukung jajaran kepolisian, TNI, Perhutani, Basarnas dan sejumlah elemen masyarakat lain serta kaum pelajar dan komunitas ojek online di Trenggalek dan sekitarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Acara ditandai dengan aksi menyisir sepanjang garis Pantai Mutiara dan kawasan wisata baru di kawasan pesisir ujung timur Kabupaten Trenggalek itu oleh seluruh unsur yang terlibat dalam aksi bertajuk "Satu Aksi Selamatkan Laut Indonesia".
Tak hanya di garis pantai dan daratan, aksi bersih sampah plastik juga dilakukan komunitas I Love Trenggalek yang dipimpin langsung Plt Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin bersama tim penyelam Lantamal V Surabaya.
Komandan Lantamal V Surabaya Laksamana Pertama TNI Edwin berserta istri bahkan ikut terjun ke laut menyisir sampah plastik dilanjutkan aksi membentangkan bendera merah putih di permukaan air bersama seluruh tim penyelam.
Usai aksi bersih aneka sampah plastik, acara yang digelar dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April itu ditutup dengan simbolis penyematan brevet penyelam ke dada Plt Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin oleh Komandan Lantamal V Surabaya Laksamana Pertama TNI Edwin.
"Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi pemicu gerakan masal dan menyeluruh dalam menjaga ekosistem laut, ekosistem pantai dan lingkungan kita agar senantiasa bersih dari sampah plastik maupun sampah-sampah lain," kata Plt Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin dikonfirmasi usai kegiatan.
Ia mengingatkan, Trenggalek dianugerahi kawasan pesisir selatan yang indah dan menjadi mata pencaharian serta destinasi wisata yang indah. Idealnya, kawasan pesisir pantai di Trenggalek bersih dari aneka sampah.
Menurutnya konsep ekonomi dan ekologi harus bisa berjalan seimbang, sehingga selain warga mendapatkan keuntungan secara ekonomi, lingkungan juga tetap terawat.
"Ini merupakan salah satu langkah mewujudkan hal tersebut," tuturnya.
Gayung bersambut. Dari ide aksi bersih pantai yang digagas M Nur Arifin sejalan dengan niat dari Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya, yang bertanggung jawab hingga ke wilayah pesisir Watulimo.
"Sehingga dari rencana awal sekedar menyisir sampah di pantai, berkembang menjadi penyisiran sampah di bawah laut," tuturnya.
Ia berharap, secara berkesinambungan nantinya pernyisiran sampah di permukaan laut akan dilakukan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas).
Sementara untuk penyirisan bawah laut, tim Lantamal menerjunkan tujuh penyelam. Lokasi penyisiran sampah dimulai dari Pantai Bangkokan di Desa Karanggandu, sampai Pantai Mutiara di Desa Tasikmadu. Pantai Mutiara indah yang kemudian dipilih menjadi titik penyelaman.
"Selain membersihkan sampah di bawah laut, penyelaman ini bertujuan memetakan lokasi yang cocok untuk konservasi terumbu karang," tutur Arifin.
Arifin atau Gus Ipin berharap, ke depan Pantai Mutiara diproyeksikan menjadi kawasan ekowisata berbasis edukasi.
Selain itu akan ada penandatanganan prasasti selamatkan laut Indonesia di kedalaman 3-5 meter.
Aksi bersih pantai itu juga didukung jajaran kepolisian, TNI, Perhutani, Basarnas dan sejumlah elemen masyarakat lain serta kaum pelajar dan komunitas ojek online di Trenggalek dan sekitarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019