Seorang pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, jatuh sakit karena kelelahan saat bertugas sebagai pengawas Pemilihan Umum 2019.
Divisi Pencegahan Hubungan Masyarakat dan Lembaga Bawaslu Kabupaten Situbondo Ahmad Farid Ma'ruf di Situbondo, Senin, mengatakan bahwa seorang pengawas TPS yang sakit tersebut bernama Hendrik Kusuma, pengawas TPS di Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih.
"Hendrik yang bertugas mengawasi TPS 01 Desa Sumberanyar, jatuh sakit sehari setelah pemungutan suara tepatnya pada Kamis 18 April 2019," ujarnya.
Menurutnya, Hendrik kelelahan saat bertugas penuh waktu di TPS dan yang bersangkutan sudah merasa kondisi badannya mulai lemah, namun tetap memaksakan diri untuk melanjutkan tugasnya mengawasi terselenggaranya pemilu.
Bawaslu Kabupaten Situbondo terus meminta data terkait pemilu beserta personel lapangan.
"Data yang terus diminta inilah salah satunya kemudian dirilis oleh Bawaslu RI terkait jumlah personel yang meninggal dunia, rawat inap, rawat jalan, mendapat kekerasan dan kecelakaan," katanya.
Mengenai adanya pengawas TPS yang sakit karena kelelahan saat bertugas, Farid mengimbau seluruh elemen pengawas pemilu agar menjaga kesehatan dan diimbangi dengan mengonsumsi asupan suplemen kesehatan agar tidak terjadi lagi kejadian yang sama menimpa pengawas TPS yang lain.
Informasi dihimpun, sejak Sabtu (20/4) dilaksanakannya rekapitulasi perolehan suara tingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK), Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo menerjunkan petugas kesehatan ke setiap kecamatan.
Petugas kesehatan dari masing-masing puskesmas memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada penyelenggara pemilu, pengawas pemilu maupun petugas keamanan TNI/Polri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Divisi Pencegahan Hubungan Masyarakat dan Lembaga Bawaslu Kabupaten Situbondo Ahmad Farid Ma'ruf di Situbondo, Senin, mengatakan bahwa seorang pengawas TPS yang sakit tersebut bernama Hendrik Kusuma, pengawas TPS di Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih.
"Hendrik yang bertugas mengawasi TPS 01 Desa Sumberanyar, jatuh sakit sehari setelah pemungutan suara tepatnya pada Kamis 18 April 2019," ujarnya.
Menurutnya, Hendrik kelelahan saat bertugas penuh waktu di TPS dan yang bersangkutan sudah merasa kondisi badannya mulai lemah, namun tetap memaksakan diri untuk melanjutkan tugasnya mengawasi terselenggaranya pemilu.
Bawaslu Kabupaten Situbondo terus meminta data terkait pemilu beserta personel lapangan.
"Data yang terus diminta inilah salah satunya kemudian dirilis oleh Bawaslu RI terkait jumlah personel yang meninggal dunia, rawat inap, rawat jalan, mendapat kekerasan dan kecelakaan," katanya.
Mengenai adanya pengawas TPS yang sakit karena kelelahan saat bertugas, Farid mengimbau seluruh elemen pengawas pemilu agar menjaga kesehatan dan diimbangi dengan mengonsumsi asupan suplemen kesehatan agar tidak terjadi lagi kejadian yang sama menimpa pengawas TPS yang lain.
Informasi dihimpun, sejak Sabtu (20/4) dilaksanakannya rekapitulasi perolehan suara tingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK), Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo menerjunkan petugas kesehatan ke setiap kecamatan.
Petugas kesehatan dari masing-masing puskesmas memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada penyelenggara pemilu, pengawas pemilu maupun petugas keamanan TNI/Polri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019