Puluhan siswa Sekolah Dasar Bina Karya di Jalan Tambak Asri 150 A, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya, Jawa Timur,  menjelang pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).yang digelar pada 22-24 April 2019, menggelar ritual membasuh kaki ayah atau ibunya, Senin .

Kepala SD Bina Karya, Dra. Sudarwati, MM, mengatakan ritual tersebut selama ini telah dipercaya  sebagai dukungan moral dan doa restu orang tua kepada anaknya yang akan menjalani ujian nasional. 

"Dengan kegiatan ini diharapkan anak-anak akan siap mental,  dan doa orangtua itu sangat diperlukan untuk kesuksesan anaknya, termasuk dalam menempuh pendidikan," katanya.

Sebelum ritual basuh kaki, lanjut dia, para siswa dan jajaran guru setempat juga melaksanakan doa bersama. Untuk tahun ini, ada sekitar 64 siswa kelas VI di SD Bina Karya yang akan mengikuti USBN. 
 
"Harapannya, semua lulus sebagaimana hasil USBN tahun lalu yang lulus 100 persen dan selanjutnya, mereka bisa masuk ke sekolah negeri favorit yang diimpikan," kata Sudarwati yang sudah 28 tahun menjadi kepala sekolah di SD Bina Karya itu.
 
Tak hanya membasuh kaki, para siswa juga memijit kaki orang tua mereka masing-masing sembari mengeringkan kaki usai dibasuh.  "Ini sebagai simbol bentuk terima kasih serta pengabdian seorang anak pada orangtuanya," katanya.
 
Salah seorang orang tua siswa, Yuliana terlihat menangis saat kakinya dibasuh oleh anaknya, Syahreza. Ia mendoakan agar anaknya tersebut tidak kesulitan saat mengerjakan soal-soal USBN. 

"Saya doakan, semoga lulus dan bisa masuk ke SMP negeri nanti ya, nak," katanya.
 
Hal sama juga dikatakan orang tua siswa lainnya, Anik. Ia merasa terharu saat anak pertamanya bersimpuh di depannya sambil membasuh kedua kakinya.
 
"Sebagai orang tua, saya juga merasa deg-degan. Tapi dengan acara ini, hati saya plong. Semoga nanti anak saya dapat menjawab semua ujiannya dan mendapatkan nilai yang bagus supaya bisa masuk sekolah negeri favorit," katanya.
 
Untuk diketahui, SD Bina Karya sendiri berlokasi di tengah-tengah kawasan eks Lokalisasi Tambak Asri yang lebih dikenal dengan nama Kremil, yang sudah ditutup oleh Pemerintah Kota Surabaya pada 2013. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019