Sebanyak 2.376 anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Kota Kediri mengikuti apel besar dan simulasi pengamanan Pemilu 2019. 

Pelaksana Harian Wali Kota Kediri Budwi Sunu mengatakan penyelenggaraan Pemilu 2019 semakin dekat.

Karena itu,  event  demokrasi ini perlu dipersiapkan dan diamankan bersama-sama sesuai amanah Permendagri Nomor 10 Tahun 2009 tentang Penugasan Satlinmas. Mereka dilibatkan dalam keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di pemilu.

"Kami melakukan apel pengarahan sekaligus simulasi pengamanan sebagai upaya memantapkan persiapan Satlinmas dalam rangka pengamanan pemilu. Kami berharap mereka dapat mengikuti dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab, karena keamanan merupakan kunci suksesnya penyelenggaraan pesta demokrasi," katanya dalam kegiatan di GOR Jayabaya Kota Kediri, Kamis.

Budwi Sunu menjelaskan penempatan Satlinmas tersebut merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Kota Kediri selama penyelenggaraan Pemilu 2019.

Di Kota Kediri terdapat 1.022 titik menjadi poin untuk pengamanan dari Satlinmas, diantarannya, 973 TPS, 46 PPS dan tiga PPK.

Selain itu, mereka juga tetap dilibatkan dalam pengamanan saat rekapitulasi di PPK selama 15 hari yakni mulai tanggal 18 April sampai dengan 2 Mei 2019.

Sebagai garda terdepan pengamanan, ia menambahkan Satpol PP dan Satlinmas Kota Kediri mempunyai peran penting untuk menjaga ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat.

Untuk itu, dirinya berharap agar terus terjalin komunikasi dan koordinasi yang baik dengan pihak Polri dan TNI, demi menjaga netralitas, serta mampu mengedukasi masyarakat untuk bersikap dewasa menghadapi tahun politik, mengingat Satlinmas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

"Kami mengajak semua (Satlinmas) untuk bersama-sama berdoa agar penyelenggaraan pemilu serentak 2019 berjalan aman dan kondusif. Tidak ada gejolak apapun baik di Kota Kediri maupun di daerah-daerah lain," katanya berharap.

Kegiatan apel itu juga dilakukan simulasi pengamanan yang diawali pada 15 April 2019 KPPS dan linmas di TPS melaksanakan pembersihan sekitar TPS dari alat peraga kampanye (APK), bahan kampanye, dan atribut kampanye lainnya. Kemudian 16 April 2019 KPPS dan linmas TPS melaksanakan pendirian TPS.

Pada 17 April 2019 selambatnya pukul 06.00 WIB KPPS dan linmas TPS menerima logistik dari PPS, lalu tepat pukul 07.00 WIB ketua KPPS mengambil sumpah janji anggota KPPS beserta linmas. Pascasumpah janji KPPS dan linmas TPS mempersiapkan proses pemungutan suara.

Pada saat proses pemungutan suara berlangsung disimulasikan bagaimana sikap anggota linmas TPS saat terjadi kericuhan karena adanya orang dengan gangguan jiwa di TPS, bagaimana membantu penyandang disabilitas yang datang ke TPS dan bagaimana memadamkan api bila terjadi insiden kebakaran.

Terakhir disimulasikan sejumlah pendukung partai tertentu tidak setuju dengan hasil pemungutan suara yang telah ditetapkan petugas KPPS. Akhirnya warga yang protes memaksa masuk ke TPS, namun dihadang petugas linmas, hingga terjadi ketegangan antara warga dan petugas keamanan.

Kemudian, petugas KPPS langsung mengamankan surat suara yang telah terkumpul dalam kotak suara. Beberapa saat kemudian, terjadi aksi dorong-dorongan. Salah satu warga yang tidak tertahan petugas keamanan merangsek masuk ke TPS lalu membakar bilik suara. Dengan sigap petugas keamanan langsung datang dan mengamankan pelaku.

Hadir dalam kegiatan ini Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat Satpol PP Provinsi Jatim Gaguk Joko Santoso, Pelaksana Tugas Kepala Satpol PP Kota Kediri Eko Budiono, Kepala Satpol PP Kota dan Kabupaten se-Jawa Timur, serta Kasi Trantib kelurahan dan kecamatan. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019