Sebanyak 370 Peserta pendamping baru Program Keluarga Harapan (PKH) mengikuti Bimbingan Pemantapan (Bimtap) Sumber Daya Manusia (SDM) PKH Tahun 2019.
Peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat.
Hadir dalam pembukaan kegiatan tersebut Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat. "Bimtap ini merupakan satu upaya untuk memastikan SDM yang sudah terseleksi betul-betul siap mengemban tugas dan amanah dari pemerintah atas tugas pendampingan program prioritas nasional," ujar Harry.
PKH menjadi salah satu program prioritas nasional karena mempunyai dampak langsung yang signifikan terhadap pengurangan kemiskinan dan kesenjangan, PKH juga dapat meningkatkan daya beli masyarakat kurang mampu, PKH pula telah terbukti menjadi program bansos yang mendorong kreativitas keluarga dalam meningkatkan produktivitasnya, dan PKH juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam keluarga.
Menurut Harry, PKH menjadi episentrum atau wadah bagi program lain seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan lainnya.
Tugas para pendamping sehari-hari diantaranya adalah memotivasi, melakukan dialog, mencari alternatif pemecahan masalah, dan memastikan bantuan tepat sasaran yang juga sekaligus sebagai ibadah.
"Inilah yang membedakan tugas saudara," ujar Harry.
Tugas yang dikerjakan ini adalah kepanjangan atau perwakilan negara secara konstitusional untuk memenuhi hak dasar dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH. "Ini yang harus menjadi amanah bagi saudara," paparnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat.
Hadir dalam pembukaan kegiatan tersebut Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat. "Bimtap ini merupakan satu upaya untuk memastikan SDM yang sudah terseleksi betul-betul siap mengemban tugas dan amanah dari pemerintah atas tugas pendampingan program prioritas nasional," ujar Harry.
PKH menjadi salah satu program prioritas nasional karena mempunyai dampak langsung yang signifikan terhadap pengurangan kemiskinan dan kesenjangan, PKH juga dapat meningkatkan daya beli masyarakat kurang mampu, PKH pula telah terbukti menjadi program bansos yang mendorong kreativitas keluarga dalam meningkatkan produktivitasnya, dan PKH juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam keluarga.
Menurut Harry, PKH menjadi episentrum atau wadah bagi program lain seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan lainnya.
Tugas para pendamping sehari-hari diantaranya adalah memotivasi, melakukan dialog, mencari alternatif pemecahan masalah, dan memastikan bantuan tepat sasaran yang juga sekaligus sebagai ibadah.
"Inilah yang membedakan tugas saudara," ujar Harry.
Tugas yang dikerjakan ini adalah kepanjangan atau perwakilan negara secara konstitusional untuk memenuhi hak dasar dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH. "Ini yang harus menjadi amanah bagi saudara," paparnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019