Warga Sekardangan, Sidoarjo, Jawa Timur yang tergabung dalam kelompok asuhan mandiri (Asman) "Pesona Telulikur" memanfaatkan toga dan keterampilan terapi akupresur guna menjaga dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan mengatasi gangguan kesehatan ringan secara mandiri.

Edi Priyanto selaku Ketua RT23 RW07 Kelurahan Sekardangan, Kamis mengatakan, sangat gembira jika warganya begitu antusias membentuk kelompok asuhan mandiri dengan memanfaatkan tanaman toga dan ketrampilan akupresur guna menjaga kesehatan bahkan bisa mengatasi gangguan kesehatan ringan secara mandiri, mudah dilakukan dan tanpa perlu mengeluarkan biaya.

"Jumlah tanaman obat keluarga di lingkungan RT nya yang saat ini dijadikan Kampung Edukasi Sampah di Sidoarjo juga mengalami peningkatan. Awalnya pada tahun 2017 tercatat hanya memiliki 23 jenis tanaman obat keluarga, dan meningkat pada tahun 2018 menjadi 33 jenis dan pada tahun 2019 ini telah mengalami peningkatan menjadi 47 jenis tanaman obat keluarga," katanya di Sidoarjo.

Ia mengatakan, ratusan siswa dan masyarakat yang telah berkunjung ke tempat mereka untuk belajar tentang pengelolaan sampah.

"Namun juga belajar tentang budi daya hidroponik dan pemanfaatan tanaman obat keluarga serta ketrampilan akupresur," ucapnya.

Mudah-mudahan Kampung Edukasi Sampah ini, kata dia, mampu memberikan manfaat buat masyarakat luas untuk belajar dan menjadi sebuah "role" model.

"Tak hanya dalam pengelolaan sampah secara mandiri dan produktif, namun juga dalam hal pemanfaatan lahan terbatas untuk budidaya hidroponik dan pemanfaatan tanaman obat keluarga serta ketrampilan akupresur," ucapnya.

Sementara itu, Esther Erawati selaku Ketua Asman "Pesona Telulikur" mengatakan bahwa kelompoknya telah dibentuk sejak tahun 2018 lalu dengan melakukan beberapa kegiatan di antaranya, pemeliharaan dan perawatan rutin kebun toga, edukasi pembuatan ramuan dan olahan toga, edukasi ketrampilan akupuntur dan berbagi ilmu serta pengalaman tentang pemanfaatan toga dan akupresur kepada masyarakat.

"Dalam penerapan ilmu akupuntur, kami lakukan untuk menjaga kesehatan dan pengobatan penyakit ringan secara mandiri khususnya pada keluarga," ujar Esther. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019