Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, berencana mengajukan bus sekolah sebagai tambahan, mengingat fasilitas yang ada saat ini masih kurang mencukupi.

"Kami mengajukan usulan ke Kementerian Perhubungan. Sekarang ini kan sudah punya tiga unit dan sudah kelebihan beban (overload), makanya kami usulkan lagi," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri Ferry Djatmiko di Kediri, Rabu.

Ferry menambahkan, animo para pelajar untuk naik bus sekolah sangat tinggi. Setiap hari, bus akan menjemput anak-anak di titik yang telah ditentukan dan melaju sesuai dengan rute ke sekolah. Begitu juga jika sudah jam sekolah, bus akan menunggu anak-anak di depan sekolah dan mengantarkan sesuai dengan jalur yang dilalui.

Layanan angkutan bus tersebut sudah beroperasi sejak tahun 2016 hingga sekarang. Bus sekolah tersebut melayani tiga rute trayek untuk pelajar dan mahasiswa di Kota Kediri. Trayek A jurusan Terminal Tamanan-Jalan Merbabu (Mrican) Kota Kediri. Bus B Terminal Tamanan-Blabak, dan trayek C adalah Pasar Bawang-Jalan S. Suharmaji. Bus berangkat lewat rute mulai tersebut mulai jam 05.30-07.00 WIB dan pulang sekolah jam 12.30-15.00 WIB.

Saat naik angkutan bus sekolah itu, anak-anak juga nyaman. Di dalam bus sekolah dilengkapi dengan fasilitas pendingin ruangan. Mereka juga bisa menghemat uang saku, sebab mereka tidak dikenakan biaya atau gratis selama naik angkutan bus sekolah.

Ferry juga mengatakan, selama ini untuk menunjang program layanan pendidikan, dinas perhubungan juga memberikan fasilitas angkutan umum gratis untuk pelajar. Para sopir angkutan umum di Kota Kediri mendapatkan subsidi bahan bakar dari pemerintah, sehingga mereka bisa tetap mengoperasionalkan angkutan umum miliknya.

Di Kota Kediri, ada sekitar 40 kendaraan yang mendapatkan subsidi angkutan umum itu. Mereka adalah sopir angkutan yang masih beroperasi di wilayah Kota Kediri.

Subsidi itu adalah bantuan, dengan maksud menggratiskan biaya angkutan umum pada pelajar sampai mahasiswa. Para sopir diberi kupon untuk ditukar dengan 6 liter bahan bakar per hari.

"Kami juga dibantu angkutan umum itu. Namun, karena sudah melebihi kapasitas makanya perlu ada bus tambahan. Sudah sewajarnya ada tambahan armada bus," kata dia. (*)

 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019