Wakil Bupati Situbondo Yoyok Mulyadi memastikan direktur baru Perusahaan Daerah Pasir Putih Situbondo akan tetap dilantik, kendati sebelumnya Komisi II DPRD setempat merekomendasikan perusahaan daerah yang bergerak di bidang pariwisata itu dibubarkan dan dikelola langsung OPD.
"Dalam pertemuan kami dengan semua fraksi di DPRD, kami menyampaikan salah satunya mengenai pelantikan direktur baru Perusda Pasir Putih yang akan tetap dilantik," katanya usai melakukan pertemuan tertutup dengan semua fraksi di DPRD Situbondo, Jawa Timur, Rabu.
Ia menjelaskan, direktur baru Perusda Pasir Putih akan terus dilantik, karena merupakan tanggung jawab pemerintah daerah kepada publik. Penetapan direktur baru itu telah melalui tahapan-tahapan seleksi yang dilakukan panitia rekrutmen.
Selain itu, posisi pelaksana tugas direktur Perusda Pasir Putih yang ada saat ini hanya mempunyai waktu selama enam bulan, sehingga direktur baru harus dilantik sebagai pimpinan definitif.
"Kalau direktur baru tidak dilantik, nantinya siapa yang akan mengurus Pasir Putih?" ucapnya.
Mengenai rekomendasi pembubaran Perusda Pasir Putih, menurut Yoyok, hal itu membutuhkan proses panjang dan melalui sejumlah tahapan.
"Saya yang pertama kali mencanangkan pembubaran Perusda Banongan (bergerak bidang perkebunan) dan bahkan perusda lainnya, karena ide seperti itu bagus dan pemikiran dengan dewan sama," katanya.
Sementara masing-masing ketua fraksi yang ditemui usai melakukan pertemuan tertutup dengan Wabup Situbondo, enggan berkomentar.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo Hadi Prianto mengungkapkan bahwa kondisi keuangan Perusda Pasir Putih sangat minim dan tidak sehat.
"Kemampuan keuangan Perusda Wisata Bahari Pasir Putih di Kecamatan Bungatan ini terungkap setelah kami melakukan rapat kerja dengan pelaksana tugas (Plt) Direktur Perusda Pasir Putih," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Hadi, DPRD Situbondo meminta pemerintah daerah setempat melakukan upaya untuk menyehatkan kondisi keuangan perusda terlebih dahulu sebelum mengangkat dan melantik direktur baru.
"Ibarat orang sakit perlu dokter spesialis, bukan dokter umum. Kami berharap kepada bupati untuk menyehatkan keuangan Perusda Pasir Putih, karena kalau tidak, perusahaan ini bisa bangkrut," ujarnya.
Mengenai pengangkatan direktur baru, Hadi meminta bupati Situbondo agar menahan diri dan memperbaiki Perusda Pasir Putih bersama-sama antara eksekutif dan legislatif.
"Sebelumnya kami meminta Perusda Pasir Putih dikelola langsung oleh Dinas Pariwisata, karena kondisinya ya seperti ini," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Dalam pertemuan kami dengan semua fraksi di DPRD, kami menyampaikan salah satunya mengenai pelantikan direktur baru Perusda Pasir Putih yang akan tetap dilantik," katanya usai melakukan pertemuan tertutup dengan semua fraksi di DPRD Situbondo, Jawa Timur, Rabu.
Ia menjelaskan, direktur baru Perusda Pasir Putih akan terus dilantik, karena merupakan tanggung jawab pemerintah daerah kepada publik. Penetapan direktur baru itu telah melalui tahapan-tahapan seleksi yang dilakukan panitia rekrutmen.
Selain itu, posisi pelaksana tugas direktur Perusda Pasir Putih yang ada saat ini hanya mempunyai waktu selama enam bulan, sehingga direktur baru harus dilantik sebagai pimpinan definitif.
"Kalau direktur baru tidak dilantik, nantinya siapa yang akan mengurus Pasir Putih?" ucapnya.
Mengenai rekomendasi pembubaran Perusda Pasir Putih, menurut Yoyok, hal itu membutuhkan proses panjang dan melalui sejumlah tahapan.
"Saya yang pertama kali mencanangkan pembubaran Perusda Banongan (bergerak bidang perkebunan) dan bahkan perusda lainnya, karena ide seperti itu bagus dan pemikiran dengan dewan sama," katanya.
Sementara masing-masing ketua fraksi yang ditemui usai melakukan pertemuan tertutup dengan Wabup Situbondo, enggan berkomentar.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo Hadi Prianto mengungkapkan bahwa kondisi keuangan Perusda Pasir Putih sangat minim dan tidak sehat.
"Kemampuan keuangan Perusda Wisata Bahari Pasir Putih di Kecamatan Bungatan ini terungkap setelah kami melakukan rapat kerja dengan pelaksana tugas (Plt) Direktur Perusda Pasir Putih," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Hadi, DPRD Situbondo meminta pemerintah daerah setempat melakukan upaya untuk menyehatkan kondisi keuangan perusda terlebih dahulu sebelum mengangkat dan melantik direktur baru.
"Ibarat orang sakit perlu dokter spesialis, bukan dokter umum. Kami berharap kepada bupati untuk menyehatkan keuangan Perusda Pasir Putih, karena kalau tidak, perusahaan ini bisa bangkrut," ujarnya.
Mengenai pengangkatan direktur baru, Hadi meminta bupati Situbondo agar menahan diri dan memperbaiki Perusda Pasir Putih bersama-sama antara eksekutif dan legislatif.
"Sebelumnya kami meminta Perusda Pasir Putih dikelola langsung oleh Dinas Pariwisata, karena kondisinya ya seperti ini," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019