Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut ada sejumlah rumah kompos di Kota Surabaya, Jawa Timur, saat ini sudah dapat menghasilkan energi listrik.
Tri Rismaharini, di Surabaya, Senin, mengatakan beberapa rumah kompos yang dimaksud itu di antaranya rumah kompos Bratang yang mampu memproduksi sampah menjadi listrik sebesar 2 kilowatt dan rumah kompos Jambangan menghasilkan listrik sebesar 4 kilowatt.
"Pengalaman rumah kompos di Wonorejo itu bisa menghasilkan 4 kilowatt (listrik)," ujarnya.
Menurut dia, selain rumah kompos menghasilkan energi listrik, juga merupakan tempat pembuangan sampah (TPS) di kalangan masyarakat. TPS yang dibangun tersebut tentunya berlandaskan pada sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle).
Adapun "reduce" adalah kegiatan mengurangi sampah (membuang sampah yang terpakai),
"reuse" adalah kegiatan menggunakan kembali sampah yang dapat digunakan dan "recycle" adalah kegiatan yang mengelola kembali (mendaur ulang) sampah.
Untuk itu, Wali Kota Risma berencana akan membangun rumah kompos baru di kawasan Tenggilis dengan harapan bisa menghasilkan listrik sebesar 4 Kilowatt. Adapun letak persisnya berada di sekitar Kantor Taman Rayon Timur, Jalan Tenggilis Tengah Nomor 1 Surabaya.
Tidak hanya itu, Risma juga bakal membangun taman baru yang berdampingan dengan TPS di Tenggilis. Hal ini dilakukan sebagai upaya Pemkot Surabaya untuk mengoptimalkan lahan kosong yang ada.
Menurutnya, jika cara pengelolaan sampah dilakukan dengan benar, maka tidak akan menimbulkan bau ataupun aroma yang tidak sedap. "Tidak bau kalau ngelola sampahnya benar. Insya Allah tahun ini selesai," katanya.
Wali Kota Risma juga menambahkan pihaknya akan memberi tambahan TPS yang ada di Wilayah sekitar Wonorejo. Penambahan di wilayah Wonorejo tersebut supaya lebih banyak menampung pembuangan sampah wilayah Surabaya timur dan dapat di kelola dengan tepat.
"Saat itu saya bingung menentukan lokasinya, sekarang sudah dapat dan sudah di survei juga, tinggal eksekusi kali ini lokasinya mengarah ke bozem yang ada di Wonorejo," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Tri Rismaharini, di Surabaya, Senin, mengatakan beberapa rumah kompos yang dimaksud itu di antaranya rumah kompos Bratang yang mampu memproduksi sampah menjadi listrik sebesar 2 kilowatt dan rumah kompos Jambangan menghasilkan listrik sebesar 4 kilowatt.
"Pengalaman rumah kompos di Wonorejo itu bisa menghasilkan 4 kilowatt (listrik)," ujarnya.
Menurut dia, selain rumah kompos menghasilkan energi listrik, juga merupakan tempat pembuangan sampah (TPS) di kalangan masyarakat. TPS yang dibangun tersebut tentunya berlandaskan pada sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle).
Adapun "reduce" adalah kegiatan mengurangi sampah (membuang sampah yang terpakai),
"reuse" adalah kegiatan menggunakan kembali sampah yang dapat digunakan dan "recycle" adalah kegiatan yang mengelola kembali (mendaur ulang) sampah.
Untuk itu, Wali Kota Risma berencana akan membangun rumah kompos baru di kawasan Tenggilis dengan harapan bisa menghasilkan listrik sebesar 4 Kilowatt. Adapun letak persisnya berada di sekitar Kantor Taman Rayon Timur, Jalan Tenggilis Tengah Nomor 1 Surabaya.
Tidak hanya itu, Risma juga bakal membangun taman baru yang berdampingan dengan TPS di Tenggilis. Hal ini dilakukan sebagai upaya Pemkot Surabaya untuk mengoptimalkan lahan kosong yang ada.
Menurutnya, jika cara pengelolaan sampah dilakukan dengan benar, maka tidak akan menimbulkan bau ataupun aroma yang tidak sedap. "Tidak bau kalau ngelola sampahnya benar. Insya Allah tahun ini selesai," katanya.
Wali Kota Risma juga menambahkan pihaknya akan memberi tambahan TPS yang ada di Wilayah sekitar Wonorejo. Penambahan di wilayah Wonorejo tersebut supaya lebih banyak menampung pembuangan sampah wilayah Surabaya timur dan dapat di kelola dengan tepat.
"Saat itu saya bingung menentukan lokasinya, sekarang sudah dapat dan sudah di survei juga, tinggal eksekusi kali ini lokasinya mengarah ke bozem yang ada di Wonorejo," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019