Sebanyak empat orang warga Madura, Jawa Timur, hilang terseret banjir di Papua yang terjadi Sabtu (16/3) malam hingga Minggu dini hari dan para korban berasal dari Kabupaten Bangkalan.

"Awalnya satu keluarga terseret banjir, yakni seorang ayah, seorang ibu dan tiga orang anak, tapi ayahnya sudah ditemukan," kata Apridio yang berada di Sentani, Jayapura, Papua, saat dihubungi Antara dari Pamekasan, Minggu sore.

Apridio merupakan warga asal Bangkalan, Madura, yang kini tinggal di Sentani, Jayapura.

Ia menjelaskan, keempat orang warga Bangkalan yang menjadi korban banjir bandang dan hingga kini belum ditemukan itu berasal dari Desa Jeddih, Kecamatan Socah, Bangkalan.

"Saat ini saya sedang berada di lokasi pemakaman, karena banyak warga di sini yang meninggal dunia akibat terseret banjir bandang," katanya.

Warga Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Bangkalan, yang menjadi korban banjir dan kini telah ditemukan bernama Wahid.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Jayapura terus meningkat dan hingga kini tercatat mencapai 42 orang.

Kawasan terparah berada di sekitar Sentani dan Doyo. Pemerintah setempat telah menyediakan makanan siap saji kepada masyarakat yang mengungsi di kawasan perkantoran Bupati Jayapura di gunung merah dan beberapa lokasi lainnya.

Banjir bandang yang melanda sembilan distrik di Kabupaten Jayapura akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu sejak Sabtu (16/3) malam.

Sementara jumlah warga yang mengungsi akibat musibah ini tercatat sebanyak 4.273 orang. (*)

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019