Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep, Jawa Timur, Sabtu menggelar pemungutan dan penghitungan suara kepada panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS) di wilayah itu.
Simulasi mulai dari awal pelaksanaan pemungutan suara hingga penghitungan hasil pemungutan suara pemilu, baik pemilu presiden maupun pemilu legislatif.
"Tujuan simulasi ini untuk memberikan ganbaran teknik tentang pelaksanaan pemungutan suara kepada petugas pelaksana pemilu di lapangan," tutur Komisioner KPU Sumenep Malik Mustofa.
Ia menjelaskan, simulasi tentang teknik pelaksanaan pemilu kali ini merupakan hari terakhir, karena simulasi digelar secara bergantian untuk semua petugas penyelenggara pemilu di masing-masing daerah pemilihan (dapil).
Dalam simulasi itu, KPU mempraktikkan pelaksanaan pemilu di tempat pemungutan suara (TPS) oleh kelompok penyelenggara pemungutan suara, teknik mencoblos, tempat masuk dan keluar pemilih, serta pola pengamanan oleh aparat keamanan.
"Dengan kegiatan ini, maka diharapkan nantinya petugas penyelenggara pemilu di lapang memiliki gambaran yang utuh tentang pelaksanaan pemilu di lapangan," kata Malik.
Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, pada penyelenggara pemilu yang mendapatkan bimbingan teknik kali ini, nantinya bertugas membetikan bimbingan kepada petugas penyelenggara di tingkat TPS.
"Tugas para PPS dengan didampingi oleh PPK ini nantinya yang akan memberikan bimbingan kepada petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)," ujar Malik.
Dalam simulasi itu juga dijelaskan tentang contoh surat suara sah dan tidak sah, serta cara memberika tanda bagi pemilih yang telah menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2019 dengan mencelupkan jarinya pada tinta pemilu.
Pemilu serentak di kabupaten paling timur Pulau Madura ini diikuti 872.764 pemilih, sesuai dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT).
Pelaksanaan pemungutan suara akan digelar di 4.315 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 27 kecamatan di wilayah itu, sembilan diantaranya berada di kepulauan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Simulasi mulai dari awal pelaksanaan pemungutan suara hingga penghitungan hasil pemungutan suara pemilu, baik pemilu presiden maupun pemilu legislatif.
"Tujuan simulasi ini untuk memberikan ganbaran teknik tentang pelaksanaan pemungutan suara kepada petugas pelaksana pemilu di lapangan," tutur Komisioner KPU Sumenep Malik Mustofa.
Ia menjelaskan, simulasi tentang teknik pelaksanaan pemilu kali ini merupakan hari terakhir, karena simulasi digelar secara bergantian untuk semua petugas penyelenggara pemilu di masing-masing daerah pemilihan (dapil).
Dalam simulasi itu, KPU mempraktikkan pelaksanaan pemilu di tempat pemungutan suara (TPS) oleh kelompok penyelenggara pemungutan suara, teknik mencoblos, tempat masuk dan keluar pemilih, serta pola pengamanan oleh aparat keamanan.
"Dengan kegiatan ini, maka diharapkan nantinya petugas penyelenggara pemilu di lapang memiliki gambaran yang utuh tentang pelaksanaan pemilu di lapangan," kata Malik.
Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, pada penyelenggara pemilu yang mendapatkan bimbingan teknik kali ini, nantinya bertugas membetikan bimbingan kepada petugas penyelenggara di tingkat TPS.
"Tugas para PPS dengan didampingi oleh PPK ini nantinya yang akan memberikan bimbingan kepada petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)," ujar Malik.
Dalam simulasi itu juga dijelaskan tentang contoh surat suara sah dan tidak sah, serta cara memberika tanda bagi pemilih yang telah menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2019 dengan mencelupkan jarinya pada tinta pemilu.
Pemilu serentak di kabupaten paling timur Pulau Madura ini diikuti 872.764 pemilih, sesuai dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT).
Pelaksanaan pemungutan suara akan digelar di 4.315 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 27 kecamatan di wilayah itu, sembilan diantaranya berada di kepulauan.(*)
Editor : Chandra Hamdani Noer
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019