Pemerintah Tiongkok mendorong para investor yang ada di negaranya untuk memperluas investasi di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, khususnya di sektor manufaktur dan industri kimia.

Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian di Balai Kota Malang, Rabu,.mengatakan bahwa Kota Malang memiliki berbagai industri manufaktur yang cocok dengan investor asal Negeri Tirai Bambu tersebut sehingga pihaknya bersedia mengajak para investor untuk meningkatkan investasi di Kota Malang.

"Kami bersedia supaya perusahaan asal Tiongkok memperluas investasi mereka di sini, seperti pada bidang industri kimia, manufaktur, dan lainnya," kata Qian.

Kota Malang merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang dinilai ramah terhadap investasi. Berdasarkan data yang diterima dari Pemerintah Kota Malang, beberapa potensi dan peluang investasi di Kota Malang adalah, bidang usaha pengembangan properti, perdagangan dan jasa, industri dan perdagangan, pariwisata dan olahraga.

Dalam kesempatan itu, Qian menambahkan, selain mendorong adanya perluasan investasi tersebut, pihaknya juga berupaya untuk membuka peluang kerja sama pada sektor perdagangan. Pemerintah RRT membuka pintu terhadap produk-produk Indonesia khususnya asal Kota Malang, untuk masuk ke negaranya.

"Pemerintah Kota Malang bisa memperluas ekspor, dengan bermacam-macam produk unggulan untuk masuk ke Tiongkok, misalnya kopi, kayu, dan buah tropikal," kata Qian.

Berdasarkan catatan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Malang juga terus berupaya untuk mempromosikan potensi investasi yang ada di Kota Malang. Promosi tersebut menyasar daerah lain yang memiliki potensi tinggi untuk mengembangkan sektor-sektor potensial di Kota Malang.

Realisasi investasi di Kota Malang selama 2017 mencapai Rp36 triliun, yang didominasi sektor usaha perdagangan. Tren tersebut diperkirakan masih akan terus mengalami peningkatan untuk kedepannya.

Dalam data jenis perizinan yang dikeluarkan, izin perdagangan memberikan sumbangsih investasi cukup signifikan pada Kota Malang, yakni sebesar Rp10 triliun. Jenis usaha perdagangan ini beragam macamnya, seperti sektor properti yakni perumahan dan apartemen, serta usaha perdagangan di bidang jasa hiburan dan hotel.

Salah satu pengembangan apartemen di Kota Malang, khususnya pada kawasan Soekarno-Hatta, rata-rata investasi yang ditanam berkisar Rp2 miliar hingga Rp3,2 triliun.(*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019