Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, fokus membidik partisipasi pemilih pemula, perempuan dan kelompok disabilitas guna menekan angka golput dalam Pemilu 17 April 2019.
Penegasan itu disampaikan Komisioner KPU Tulungagung Mustofa, Rabu, usai melakukan sosialisasi lanjutan di tiga kelompok basis pemilih potensial tersebut.
"Hari ini kami melakukan sosialisasi lanjutan. Kami berharap mereka bisa menjadi agen informasi untuk menyosialisasikan Pemilu 17 April 2019 di kelompok masing-masing," kata Mustofa.
Sebenarnya ada 11 basis data ABG menjadi sasaran KPU, yakni basis keagamaan, pemuda, pemilih pemula, disabilitas, perempuan, komunitas, marginal, berkebutuhan khusus, warganet, peduli demokrasi, dan keluarga.
Menurut Mustofa, masing-masing basis itu telah disentuh KPU dengan model pertemuan terbatas selama beberapa kali. Hasilnya belum nyata terlihat, kecuali setelah pelaksanaan pemungutan suara pada 17 April 2019.
Namun, Mustofa berharap angka partisipasi pemilih meningkat dibanding Pemilu 2014 yang saat itu di kisaran 70 persen.
Pemilu tahun ini, KPU Tulungagung menargetkan angka partisipasi pemilih tembus mencapai 77,5 persen dari total DPT sebanyak 852.570 orang.
"Makanya sosialisasi gencar kami lakukan. Tidak hanya tingkat kabupaten, sosialiasi juga aktif dilakukan teman-teman PPK dan PPS di tingkat kecamatan dan desa," katanya.
Data KPU menunjukkan total jumlah pemilih pemula di Tulungagung saat pencoblosan Pemilu 17 April 2019 sebanyak 11.519 orang. Sementara untuk pemilih disabilitas yang tersebar di 19 kecamatan tercatat sebanyak 1.684 orang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Penegasan itu disampaikan Komisioner KPU Tulungagung Mustofa, Rabu, usai melakukan sosialisasi lanjutan di tiga kelompok basis pemilih potensial tersebut.
"Hari ini kami melakukan sosialisasi lanjutan. Kami berharap mereka bisa menjadi agen informasi untuk menyosialisasikan Pemilu 17 April 2019 di kelompok masing-masing," kata Mustofa.
Sebenarnya ada 11 basis data ABG menjadi sasaran KPU, yakni basis keagamaan, pemuda, pemilih pemula, disabilitas, perempuan, komunitas, marginal, berkebutuhan khusus, warganet, peduli demokrasi, dan keluarga.
Menurut Mustofa, masing-masing basis itu telah disentuh KPU dengan model pertemuan terbatas selama beberapa kali. Hasilnya belum nyata terlihat, kecuali setelah pelaksanaan pemungutan suara pada 17 April 2019.
Namun, Mustofa berharap angka partisipasi pemilih meningkat dibanding Pemilu 2014 yang saat itu di kisaran 70 persen.
Pemilu tahun ini, KPU Tulungagung menargetkan angka partisipasi pemilih tembus mencapai 77,5 persen dari total DPT sebanyak 852.570 orang.
"Makanya sosialisasi gencar kami lakukan. Tidak hanya tingkat kabupaten, sosialiasi juga aktif dilakukan teman-teman PPK dan PPS di tingkat kecamatan dan desa," katanya.
Data KPU menunjukkan total jumlah pemilih pemula di Tulungagung saat pencoblosan Pemilu 17 April 2019 sebanyak 11.519 orang. Sementara untuk pemilih disabilitas yang tersebar di 19 kecamatan tercatat sebanyak 1.684 orang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019