Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Jawa Timur, Hadi Prianto mengungkapkan bahwa kondisi keuangan Perusahaan Daerah Wisata Bahari Pasir Putih sangat minim dan tidak sehat.

"Kemampuan keuangan Perusda Wisata Bahari Pasir Putih di Kecamatan Bungatan ini terungkap setelah kami melakukan rapat kerja dengan pelaksana tugas (Plt) Direktur Perusda Pasir Putih," katanya kepada wartawan di Situbondo, Selasa.

Menurut ia, perusahaan daerah yang bergerak di bidang pariwisata dan perhotelan itu hingga hari ini diketahui hanya memiliki uang kas sekitar Rp70 juta. Jumlah tersebut tidak cukup untuk membayar gaji karyawan pada April 2019.

Dari 60 orang lebih karyawan, setiap bulannya perusahaan daerah itu membayar gaji karyawan sebesar Rp109 juta dan biaya operasional Rp75 juta.

"Kami simpulkan Perusda Pasir Putih kemampuan keuangannya tidak sehat, karena tidak safety. Untuk membayar gaji karyawan bulan depan saja tidak cukup dari uang kas yang ada saat ini," ucapnya.

Oleh karena itu, lanjut Hadi, DPRD Situbondo meminta pemerintah daerah setempat melakukan upaya untuk menyehatkan kondisi keuangan perusda terlebih dahulu sebelum mengangkat dan melantik direktur baru.

"Ibarat orang sakit perlu dokter spesialis, bukan dokter umum. Kami berharap kepada bupati untuk menyehatkan keuangan Perusda Pasir Putih, karena kalau tidak, perusahaan ini bisa bangkrut," ujarnya.

Mengenai pengangkatan direktur baru, Hadi meminta bupati Situbondo agar menahan diri dan memperbaiki Perusda Pasir Putih bersama-sama antara eksekutif dan legislatif.

"Sebelumnya kami meminta Perusda Pasir Putih dikelola langsung oleh Dinas Pariwisata, karena kondisinya ya seperti ini," tuturnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019