Pemerintah Kota Bengkulu, Sumatera, Senin, berkunjung ke Pamekasan, Jawa Timur, guna mempelajari Mall Pelayanan Publik ke Pemkab Pamekasan, karena kabupaten ini dinilai sukses mengelola pelayanan tercepat hingga tercatat oleh Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).

"Kami tertarik belajar ke Pamekasan ini, karena apa yang dilakukan Pemkab Pamekasan sungguh luar biasa, hingga dicatat oleh Meseum Rekor," kata Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi saat menyampaikan sambutan di peringgitan Pendopo Ronggosukowati Pemkab Pamekasan.

Wawali Dedy yang datang ke Pamekasan bersama sejumlah staf di lingkungan Pemkot Bengkulu itu menyatakan, terobosan Bupati Baddrut Tamam dan Wakilnya Raja'e patut dipelajari, karena keduanya mampu mengkomunikasikan program tersebut terealisasi dengan baik.

"Apalagi pak bupati dan pak wabup ini merupakan pejabat baru, tapi dalam waktu hanya 47 hari kerja sudah bisa mendirikan Mall Pelayanan Publik," katanya.

Bupati Baddrut Tamam dalam kesempatan itu menjelaskan, apa yang dilakukan dirinya itu, karena ingin Pamekasan bisa cepat maju, dan program-program yang dicanangkan bisa segera dirasakan oleh masyarakat.

Terkait branding batik tulis di mobil dinas milik Pemkab Pamekasan, Baddrut menyatakan, itu memiliki dua kegunaan.

Selain untuk membantu perajin batik, juga untuk membatasi penggunaan mobil dinas di luar kepentingan tugas dinas.

"Kalau sudah berbranding batik seperti ini, maka mobil dinas ini akan diketahui oleh masyarakat bahwa mobil tersebut merupakan mobil milik Pemkab Pamekasan meski pelat nomornya diubah hitam," kata Baddrut.

Bupati dalam kesematan itu juga mempromosikan potensi batik di Pamekasan yang diakui oleh banyak kalangan sebagai batik tulis terbaik se-Indonesia.

"Selamat datang di Pamekasan pak Wawali. Batik tulis Pamekasan ini terbaik se-Indonesia, dan pasar batik tulis yang ada di Pamekasan ini terbesar se-Asia Tenggara. Jadi, setelah ini bapak dan ibu bisa jalan-jalan dan berbelanja batik Pamekasan disini," ujarnya, sambari bergurau.

Selanjutnya rombongan Pemkot Bengkulu jni mendengarkan pemaparan tentang Mall Pelayanan Publik yang disampaikan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pamekasan Agus Mulyadi.

Agus dalam kesempatan itu menceritakan tentang awal mula gagasan mendirikan Mall Pelayanan Publik itu termasuk faktor anggaran.

"Jadi, memang betul, Mall Pelayanan Publik ini tanpa anggaran," kata Agus.

Acara penyambutan tamu dari Bengkulu itu selanjutnya diakhir dengan pemberian hadiah batik tulis Sekar Jagad kepada rombongan Pemkot Bengkulu, sedangkan dari pihak Pemkot Bengkulu memberikan hadiah batik khas di kota itu ke Pemkab Pamekasan.

Selanjutnya, rombongan menuju Gedung Islamic Centre Pamekasan guna melihat secara langsung Mall Pelayanan Publik milik Pemkab Pamekasan tersebut.  (*)

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019