Presiden Direktur Amar Bank Tuk Yulianto menyebutkan, layanan fintech (financial dan technology) atau inovasi di dalam bidang jasa keuangan di Indonesia terus mengalami pertumbuhan pesat.

"Menurut laporan Statista tentang fintech yang diterbitkan pada Desember 2018, pasar yang paling besar adalah digital payments dengan total transaksi diperkirakan mencapai 26,57 miliar dolar AS," kata Yulianto dalam keterangan persnya di Surabaya, Kamis.

Yulianto memprediksi pada 2022 akan mencapai 37,23 miliar dolar AS dengan rata-rata pertumbuhan per tahunnya mencapai 11,9 persen.

Oleh karena itu, kata dia, Amar Bank melalui layanan fintech yang bernama Tunaiku akan mencoba terus berkembang mengikuti perkembangan zaman, sebab saat ini telah menjadi satu-satunya produk bank yang menawarkan layanan fintech untuk produk KTA digitalnya dengan cicilan yang ringan.

"Amar Bank saat ini tentu saja paham bagaimana melayani konsumen dan memberikan rasa aman ketika mengakses layanan keuangan dan layanan fintech yang kami miliki. Hal ini dengan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses layanan keuangan dengan mudah, cepat, aman, dan cicilan yang terjangkau. Oleh karena itu, Tunaiku menawarkan kelebihan dari sebuah produk KTA digital, dimana peminjam tidak harus menjadi nasabah Amar Bank," katanya.

Yulianto berkomitmen untuk terus memberikan dampak sosial yang positif bagi masyarakat dalam mengakses layanan keuangan, apakah itu melalui KTA digital Tunaiku atau berbagai layanan keuangan lain yang dimiliki oleh Amar Bank.

"Dengan makin mudahnya akses keuangan bagi masyarakat luas akan membuat masyarakat lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan baik personal ataupun usaha dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka,” katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019