Sebanyak 74 ekor anakan satwa komodo (Varanus komodoensis) berhasil ditetaskan sepanjang awal tahun ini dari ratusan telur yang terlebih dahulu diinkubasi di Kebun Binatang Surabaya (KBS), kata pihak pengelola.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa KBS Chairul Anwar kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengungkap 74 ekor anakan komodo ini lahir dari telur-telur yang dihasilkan oleh tujuh ekor indukan.
"Masa bertelur komodo di KBS terjadi antara bulan Juli hingga Agustus. Selama masa itu petugas kami melakukan observasi dan pada Juli - Agustus tahun lalu berhasil mengamankan 114 telur dari tujuh indukan komodo, yang kemudian dilakukan inkubasi ke ruang 'nursery'," ujarnya.
Dari 114 telur yang diinkubasi, kemudian lahir 74 ekor anakan komodo dalam rentang waktu bulan Januari - Februari di awal tahun ini.
"Saya kira ini merupakan keberhasilan dari KBS. Belum pernah lahir puluhan anakan komodo dalam satu siklus di lembaga konservasi manapun. Normalnya lembaga konservasi hanya menghasilkan belasan anakan komodo melalui telur-telur indukannya yang diinkubasi," ucapnya.
Dengan lahirnya 74 ekor anakan komodo tersebut, KBS kini totalnya memiliki koleksi sebanyak 142 ekor komodo.
Chairul menyebut komodo tergolong dapat berkembang biak dengan baik dibanding dengan hewan koleksi KBS lainnya. "Kelembaban suhu dan tanah di lingkungan KBS tergolong bagus bagi komodo. Selain itu area 'feeding'-nya memadai, serta asupan nutrisinya juga sangat kami perhatikan sehingga 'breeding'-nya dapat berjalan lancar," tuturnya. (*)
Video Oleh Hanif Nasrullah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa KBS Chairul Anwar kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengungkap 74 ekor anakan komodo ini lahir dari telur-telur yang dihasilkan oleh tujuh ekor indukan.
"Masa bertelur komodo di KBS terjadi antara bulan Juli hingga Agustus. Selama masa itu petugas kami melakukan observasi dan pada Juli - Agustus tahun lalu berhasil mengamankan 114 telur dari tujuh indukan komodo, yang kemudian dilakukan inkubasi ke ruang 'nursery'," ujarnya.
Dari 114 telur yang diinkubasi, kemudian lahir 74 ekor anakan komodo dalam rentang waktu bulan Januari - Februari di awal tahun ini.
"Saya kira ini merupakan keberhasilan dari KBS. Belum pernah lahir puluhan anakan komodo dalam satu siklus di lembaga konservasi manapun. Normalnya lembaga konservasi hanya menghasilkan belasan anakan komodo melalui telur-telur indukannya yang diinkubasi," ucapnya.
Dengan lahirnya 74 ekor anakan komodo tersebut, KBS kini totalnya memiliki koleksi sebanyak 142 ekor komodo.
Chairul menyebut komodo tergolong dapat berkembang biak dengan baik dibanding dengan hewan koleksi KBS lainnya. "Kelembaban suhu dan tanah di lingkungan KBS tergolong bagus bagi komodo. Selain itu area 'feeding'-nya memadai, serta asupan nutrisinya juga sangat kami perhatikan sehingga 'breeding'-nya dapat berjalan lancar," tuturnya. (*)
Video Oleh Hanif Nasrullah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019