Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menyebut nilai tukat petani (NTP) di wilayah setempat pada Februari 2019 turun 0,89 persen, atau dari 108,68 menjadi 107,72, karena indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan lebih besar dibandingkan penurunan indeks harga yang dibayar petani.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Teguh Pramono dikonfirmasi Minggu mengatakan, NTP merupakan salah satu alat atau indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani di daerah perdesaan, dan pengukuran dilakukan setiap bulan.

Ia mengatakan, dari lima provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada bulan Februari 2019, empat provinsi mengalami penurunan NTP, sedangkan sisanya mengalami kenaikan.

Penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Tengah sebesar 1,06 persen, diikuti Provinsi Jawa Timur sebesar 0,89 persen, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 0,23 persen, dan Provinsi Jawa Barat sebesar 0,12 persen. Sedangkan Provinsi Banten mengalami kenaikan NTP sebesar 0,36 persen.

Untuk Jawa Timur, kata dia, ada tiga sub sektor pertanian yang menyumbang penurunan NTP, masing-masing sektor Hortikultura sebesar 2,12 persen dari 101,24 menjadi 99,10, diikuti sub sektor Tanaman Pangan sebesar 1,73 persen dari 112,51 menjadi 110,57, dan sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,03 persen dari 104,14 menjadi 104,11.

Dua sub sektor lainnya mengalami kenaikan, masing-masing sub sektor Perikanan sebesar 0,70 persen dari 113,48 menjadi 114,27, dan sub sektor Peternakan sebesar 0,41 persen dari 111,32 menjadi 111,77.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan bulan Februari 2018, perkembangan NTP Bulan Februari 2019 (yearonyear) mengalami kenaikan sebesar 2,14 persen. Sedangkan NTP bulan Februari 2019 dibandingkan Desember 2018 (tahun kalender Februari) mengalami penurunan sebesar 0,82 persen. 

"Jika dilihat perkembangan masing-masing sub sektor pada bulan Februari 2019 terhadap  bulan sebelumnya, tiga sub sektor pertanian mengalami penurunan NTP, sedangkan dua sub sektor mengalami kenaikan," katanya.(*)



 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019