Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mendorong mahasiswa di Kabupaten Jember untuk berwirausaha di era digital melalui program pengembangan kapasitas Bekraf Young Technology Entrepreneurs (BYTE)  yang digelar di Hotel Dafam Lotus, Kabupaten Jember, Jawa Timur, 27-28 Maret 2019.     

"Jember terpilih menjadi salah satu lokasi diselenggarakannya BYTE 2019 karena memiliki potensi pengusaha milenial yang diharapkan muncul dari 17 perguruan tinggi yang ada di wilayah setempat," kata Direktur Edukasi Ekonomi Kreatif Bekraf Poppy Savitri di Kabupaten Jember, Rabu.

Selain itu, lanjut dia, adanya even bertaraf internasional seperti "Jember Fashion Carnaval" (JFC) sesungguhnya memberikan banyak peluang bisnis baru dan diharapkan dengan mengikuti acara tersebut pengusaha milenial di Jember dapat menangkap peluang bisnis tersebut.

"BYTE merupakan program pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswa yang berfokus pada optimalisasi strategi bisnis di era digital, sehingga pelatihan itu dimaksudkan untuk mendorong pengusaha milenial agar dapat mempertahankan dan mengembangkan bisnis mereka," tuturnya.
   
Ia menjelaskan BYTE diselenggarakan sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam bentuk fasilitasi edukasi mengenai bagaimana mengembangkan usaha dari sisi desain produk, memahami konsep bisnis, melakukan foto produk serta melakukan presentasi produk yang baik, dan bagaimana memanfaatkan teknologi digital untuk menangkap peluang di pasar. 
   
 "Dukungan Bekraf akan dilanjutkan pada sepuluh peserta terbaik untuk mendapatkan pelatihan intensif dalam mematangkan konsep bisnisnya, kemudian mereka akan diseleksi kembali menjadi tiga terbaik yang akan mendapatkan fasilitasi Business Development Program," katanya. 
     
Kedepannya ketiga orang tersebut dapat mengikuti program di kedeputian lain di BEKRAF, seperti BEKUP, BE-X, Go Start-Up Indonesia, dan lain-lain. 
     
"Kami berharap Bekraf bisa ikut berkontribusi dalam memajukan ekonomi kreatif Jember melalui peningkatan kualitas SDM khususnya di kalangan pengusaha milenial dalam menghadapi persaingan bisnis di era digital," ujarnya.
     
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember Anas Makruf mengapresiasi program BYTE yang digelar Bekraf di Kabupaten Jember karena pemasaran di era digital sangat diperlukan oleh industri kecil menengah (IKM) baik yang dikelola oleh mahasiswa maupun warga Jember.
     
"Sejauh ini masih 60 persen pemasaran produk IKM ydi Jember yang menggunakan transaksi perdagangan melalui sistem elektronik (e-commerce), sehingga diharapkan hal tersebut dapat ditingkatkan dengan sinergi berbagai pihak yang memiliki kompetensi seperti Bekraf," tuturnya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019