Trenggalek (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas sedang menyiapkan rencana aksi penyediaan lahan untuk proyek pembangunan Bendungan Bagong di Trenggalek, Jawa Timur. 
     
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas untuk melakukan review LARAP (Land Acquisition and Resettlement Action Plan)," kata Plt Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin di Trenggalek, Selasa. 
     
Review LARAP yang dimaksud Nur Arifin itu berkaitan dengan rencana kerja pengadaan tanah dan permukiman kembali bagi warga terdampak.
     
Aksi langsung memang belum dilakukan, namun sosialisasi bertahap telah dimulai.
     
Penajaman terhadap LARAP dimaksud juga kembali dilakukan pihak Pemkab Trenggalek dengan BBWS Brantas pada Senin (25/2) di Gedung Bhawarasa Trenggalek.
     
Hasilnya, diketahui bahwa berdasarkan "detail engineering design" (DED) proyek pembangunan Bendungan Bagong dibutuhkan lahan sekitar 200 hektare lebih. Dari luasan itu, ada sekitar 161 hektare lahan yang terdampak.
     
Review LARAP oleh BBWS Brantas tersebut dilakukan hingga 2-3 pekan ke depan. 
     
Selain itu, juga akan melakukan tinjauan untuk tanah yang nantinya menjadi tempat relokasi warga terdampak, sehingga saat itu akan diketahui tanah mana yang bisa dibeli atau dilakukan tukar guling.
     
"Nantinya proses itu akan kami lakukan hingga sosialisasi, pengkajian, konsultasi, sampai 'appraisal', dan sebagainya," katanya.
     
Saat ini, belum bisa diketahui berapa jumlah petak lahan yang terdampak pembangunan bendungan tersebut, hingga jumlah warga yang dilakukan relokasi. 
     
Mengingat proses studi kelayakan pembangunan tersebut baru dilakukan pada 2016 lalu dan mulai dilakukan review pada 2019 ini. Mengingat dalam rentang waktu sekitar tiga tahun tersebut terdapat berbagai perubahan. 
     
"Perubahan itu seperti dulu tidak ada 'quarry'-nya dan kini ada, juga ada perubahan lokasinya, makanya dari hasil review LARAP. Nantinya kami akan tahu berapa petak-petaknya dan jumlah orang yang direlokasi," kata Ipin.
     
Pembangunan Bendungan Bagong telah masuk dalam skema rencana kerja di Kementerian PUPR sejak lama. 
     
"Ground breaking" pembangunan Bendungan Bagong sedianya dimulai tahun ini.
     
Pembangunan bendungan Bagong yang ada di sisi utara pusat Kota Trenggalek atau persisi di bawah Kecamatan Bendungan yang berada di kaki Gunung Wilis ini bertujuan untuk mengendalikan banjir, pengairan sawah di puluhan desa di sekitar Trenggalek, penyediaan air baku untuk air minum hingga untuk kepentingan pariwisata.
     
Untuk kepentingan tersebut sedikitnya ada 130 hektare kawasan hutan yang bakal dialihfungsikan untuk mendukung pembangunan proyek prestisius tersebut. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019