Surabaya (Antaranews Jatim) - Program edukasi dalam mengenalkan tugas para pemadam kebakaran yang dikemas dalam bentuk wisata untuk anak-anak yang diberi nama "RomySableng 112 and The Kids" mulai dibuka untuk umum di Kota Surabaya, Jawa Timur.
"Nantinya, anak-anak yang berkunjung akan diberikan wawasan tentang bahaya kebakaran hingga awal pemadamannya," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Surabaya, Irvan Widyanto di Surabaya, Senin.
Selain itu, lanjut dia mereka juga akan dikenalkan alat-alat pemadam kebakaran beserta armadanya, mulai dari armada yang terbesar hingga yang kecil, salah satunya armada motor `Walang Kadung` yang biasanya digunakan untuk memberikan pertolongan pertama dalam menangani kebakaran di kampung padat penduduk.
Bahkan, sebutnya anak-anak juga diberi kesempatan untuk bermain semprotan air pemadam "RomySableng" dan bisa juga keliling naik motor kloneng. "Nanti juga ada `flying fox` bagi para siswa ataupun pelajar yang berkunjung ke tempat kami," ujarnya.
Menurut dia, pengunjung juga dipersilahkan memperagakan aktivitas pemadaman mulai menyemprot air dari armada damkar, hingga berswafoto menggunakan atribut pemadam kebakaran serta berfoto bersama si Bronto Skylift yang merupakan armada terbesar yang dimiliki PMK Surabaya.
"Nanti kita akan buatkan baju pemadam berukuran kecil bagi siswa-siswi, supaya mereka benar-benar merasakan menjadi pemadam kebakaran," kata Irvan.
Pejabat yang juga bertugas sebagai Kepala Satpol PP Kota Surabaya itu juga mengemukakan bahwa selama ini kunjungan dari berbagai TK di Surabaya sudah ada dan sudah berjalan sejak lama.
Namun, lanjut dia hal itu seperti biasa saja dan kurang berkesan sehingga kondisi itulah kemudian muncul ide untuk mengembangkan wisata pemadam kebakaran yang akan digelar di kantor PMK Surabaya.
Akhirnya, tambahnya dibuatlah wisata PMK yang beberapa waktu lalu sudah dicoba kepada salah satu TK yang berkunjung ke kantor PMK. Hasilnya sangat memuaskan, anak-anak TK yang berkunjung itu sangat senang dan mereka bisa bermain puas, terutama saat bermain air yang disemprotkan dari selang PMK.
"Melalui cara ini, diharapkan edukasi yang diajarkan kepada anak-anak lebih mudah dipahami. Yang paling penting juga dalam hal ini adalah kita ingin mengajarkan pencegahan kebakaran sejak dini, karena kami sadar bahwa warga adalah juru padam yang sebenarnya," terangnya.
Menurut Irvan, apabila ada sekolah TK yang ingin menikmati wisata PMK Surabaya itu, maka cukup membuat surat permohonan kunjungan yang ditujukan kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Sedangkan untuk registrasinya dapat menghubungi Anita di nomor ponsel 082113111096 dan Cindy dengan nomor ?081332854341. "Kegiatan ini tidak dipungut biaya alias gratis," katanya.
Setelah registrasi, maka setiap hari aktif akan diagendakan sebanyak 50 pelajar atau dua sekolahan. Rencananya, wisata PMK ini akan dibuka untuk umum setiap hari Minggu, sehingga setiap hari Minggu itu bebas dan tidak perlu berkirim surat kepada Wali Kota Surabaya.
"Oleh karena itu, monggo bapak/ibu ajak putra putrinya, rencananya kita juga akan buka hari Minggu untuk jadi wisata PMK," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Nantinya, anak-anak yang berkunjung akan diberikan wawasan tentang bahaya kebakaran hingga awal pemadamannya," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Surabaya, Irvan Widyanto di Surabaya, Senin.
Selain itu, lanjut dia mereka juga akan dikenalkan alat-alat pemadam kebakaran beserta armadanya, mulai dari armada yang terbesar hingga yang kecil, salah satunya armada motor `Walang Kadung` yang biasanya digunakan untuk memberikan pertolongan pertama dalam menangani kebakaran di kampung padat penduduk.
Bahkan, sebutnya anak-anak juga diberi kesempatan untuk bermain semprotan air pemadam "RomySableng" dan bisa juga keliling naik motor kloneng. "Nanti juga ada `flying fox` bagi para siswa ataupun pelajar yang berkunjung ke tempat kami," ujarnya.
Menurut dia, pengunjung juga dipersilahkan memperagakan aktivitas pemadaman mulai menyemprot air dari armada damkar, hingga berswafoto menggunakan atribut pemadam kebakaran serta berfoto bersama si Bronto Skylift yang merupakan armada terbesar yang dimiliki PMK Surabaya.
"Nanti kita akan buatkan baju pemadam berukuran kecil bagi siswa-siswi, supaya mereka benar-benar merasakan menjadi pemadam kebakaran," kata Irvan.
Pejabat yang juga bertugas sebagai Kepala Satpol PP Kota Surabaya itu juga mengemukakan bahwa selama ini kunjungan dari berbagai TK di Surabaya sudah ada dan sudah berjalan sejak lama.
Namun, lanjut dia hal itu seperti biasa saja dan kurang berkesan sehingga kondisi itulah kemudian muncul ide untuk mengembangkan wisata pemadam kebakaran yang akan digelar di kantor PMK Surabaya.
Akhirnya, tambahnya dibuatlah wisata PMK yang beberapa waktu lalu sudah dicoba kepada salah satu TK yang berkunjung ke kantor PMK. Hasilnya sangat memuaskan, anak-anak TK yang berkunjung itu sangat senang dan mereka bisa bermain puas, terutama saat bermain air yang disemprotkan dari selang PMK.
"Melalui cara ini, diharapkan edukasi yang diajarkan kepada anak-anak lebih mudah dipahami. Yang paling penting juga dalam hal ini adalah kita ingin mengajarkan pencegahan kebakaran sejak dini, karena kami sadar bahwa warga adalah juru padam yang sebenarnya," terangnya.
Menurut Irvan, apabila ada sekolah TK yang ingin menikmati wisata PMK Surabaya itu, maka cukup membuat surat permohonan kunjungan yang ditujukan kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Sedangkan untuk registrasinya dapat menghubungi Anita di nomor ponsel 082113111096 dan Cindy dengan nomor ?081332854341. "Kegiatan ini tidak dipungut biaya alias gratis," katanya.
Setelah registrasi, maka setiap hari aktif akan diagendakan sebanyak 50 pelajar atau dua sekolahan. Rencananya, wisata PMK ini akan dibuka untuk umum setiap hari Minggu, sehingga setiap hari Minggu itu bebas dan tidak perlu berkirim surat kepada Wali Kota Surabaya.
"Oleh karena itu, monggo bapak/ibu ajak putra putrinya, rencananya kita juga akan buka hari Minggu untuk jadi wisata PMK," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019