London (Antara/Xinhua) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis (21/2), dengan indeks acuan FTSE-100 di Bursa Efek London turun 0,85 persen atau 61,23 poin, menjadi 7.167,39 poin.

Centrica, sebuah perusahaan energi dan jasa multinasional Inggris, menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau "blue chips", dengan harga sahamnya jatuh anjlok 11,70 persen.

Diikuti oleh saham BAE Systems, perusahaan pertahanan, keamanan dan kedirgantaraan multinasional Inggris, yang jatuh 7,85 persen, serta Fresnillo, perusahaan pertambangan logam mulia berbasis di Meksiko, turun 3,61 persen.

Sementara itu, Relx, sebuah perusahaan informasi dan analitik multinasional Inggris, melonjak 4,78 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham British Land and Land Securities Group, yang masing-masing naik 1,22 persen dan 1,17 persen.

Di Jerman, saham-saham Jerman ditutup sedikit lebih tinggi pada perdagangan Kamis (21/2), dengan indeks acuan DAX-30 di Bursa Efek Frankfurt naik 0,19 persen atau 21,31 poin, menjadi 11.423,28 poin.

Perusahaan perawatan kesehatan Eropa Fresenius SE membukukan keuntungan paling banyak (top gainer) di antara saham-saham unggulan atau "blue chips", dengan harga sahamnya menguat 2,29 persen.

Disusul oleh saham perusahaan kimia multinasional Linde serta perusahaan barang-barang kimia dan konsumen Henkel, yang masing-masing naik 1,68 persen dan 0,99 persen.

Di sisi lain, perusahaan penyedia teknologi internet dan jasa keuangan global Wirecard mencatat kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya jatuh 3,46 persen.

Diikuti oleh saham kelompok perusahaan energi RWE dan perusahaan farmasi Merck, yang masing-masing turun sebesar 1,34 persen dan 1,11 persen.

Perusahaan asuransi dan jasa keuangan Jerman Allianz adalah saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjang hari dengan nilai transaksi mencapai 229,7 juta euro (259,5 juta dolar AS).

Di Prancis,  saham-saham Prancis berakhir hampir tak berubah pada perdagangan Kamis (21/2), dengan indeks acuan CAC-40 di Paris naik tipis 0,16 poin atau 0,00 persen, menjadi 5.196,11 poin.

Sebanyak 23 saham dari 40 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks CAC-40 berhasil membukukan kenaikan harga.

Perusahaan telekomunikasi internasional Bouygues meraih keuntungan paling besar (top gainer) di antara saham-saham unggulan atau "blue chips", dengan harga sahamnya melompat 3,68 persen.

Diikuti oleh saham kelompok perusahaan pengolahan air dan limbah Prancis Veolia Environment yang menguat 1,44 persen, dan Pernod Ricard, sebuah perusahaan Prancis yang memproduksi dan menjual anggur serta minuman beralkohol, naik 1,29 persen.

Sementara itu, perusahaan minyak dan gas Technipfmc menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya jatuh 6,89 persen.

Disusul oleh saham grup hotel Prancis Accor yang kehilangan 3,74 persen, dan BNP Paribas, raksasa perbankan Prancis turun 2,36 persen.

Di Spanyol, saham-saham Spanyol ditutup lebih tinggi pada perdagangan Kamis (21/2), dengan indeks acuan IBEX-35 di Madrid menguat 0,11 persen atau 10,10 poin, menjadi 9.191,20 poin.

Sebanyak 19 saham dari 35 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks IBEX-35 tercatat mengalami kenaikan harga.

Perusahaan infrastruktur gas alam Enagas meningkat 1,91 persen, merupakan peraih keuntungan terbesar (top gainer) di antara saham-saham unggulan atau "blue chips".

Disusul oleh saham perusahaan Spanyol Telefonica yang naik 1,21 persen, dan perusahaan energi Iberdrola bertambah 1,07 persen.

Di sisi lain, perusahaan konsultan dan teknologi Indra A mengalami kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya merosot 1,40 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan real estat Merlin yang melemah 1,31 persen, dan perusahaan farmasi Grifols turun 1,30 persen. (*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019