Jember (Antaranews Jatim) -  Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan Indonesia di tahun politik atau pesta demokrasi lima tahunan, karena sebagian masyarakat merasakan pemilihan umum bukan sebuah pesta demokrasi, namun sebagai teror.
   
"Saat ini ada orang yang saling membenci dan saling melemparkan isu hoaks entah dari kelompok manapun, sehingga menimbulkan keresahan bagi keberlangsungan ikatan bersatunya kita sebagai orang Indonesia," kata Mahfud saat singgah di Stasiun Jember, Jawa Timur, pada Kamis petang.
     
Rombongan Jelajah Kebangsaan Merak-Banyuwangi yang dipimpin Mahfud MD selaku Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan singgah di Stasiun Jember dalam perjalanan menuju Banyuwangi. Rombongan disambut Bupati Jember Faida dan jajaran manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 9 di ruang VIP Stasiun Jember.
     
"Kami melakukan penjelajahan kebangsaan dari Merak hingga Banyuwangi untuk memberitahu kepada masyarakat, agar pemilu digunakan dengan sebaik-baiknya untuk mencari pemimpin dan wakil rakyat yang baik," tuturnya.
   
Ia juga minta semua pihak untuk menghentikan permusuhan-permusuhan hingga usai pencoblosan pada 17 April 2019 dan menunggu saja hasilnya, karena siapapun yang menang harus ditaati, dan apabila terdapat kecurangan, maka ada jalur hukumnya di Mahkamah Konstitusi (MK).
     
"Kita hidup berdemokrasi ini dengan tertib. Jangan melempar hoaks. Mari jadikan pemilu sebagai pesta demokrasi yang benar-benar sebagai pesta, karena pesta itu menyenangkan dan tidak ada yang menakutkan," ujarnya.
     
Mahfud mengimbau semua pihak bersatu dan memilih calon pemimpin sesuai dengan hati nurani masing-masing, karena memilih calon pemimpin dan wakil rakyat merupakan agenda lima tahunan, namun ikatan persaudaraan bangsa Indonesia untuk selamanya.
     
Ia juga sempat mencontohkan isu hoaks yang beredar di masyarakat, salah satunya terkait isu Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) yang akan menggantikan posisi KH Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden yang mendampingi Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2019.
     
"Isu yang dihembuskan tersebut sangat tidak berdasar dan tidak benar, karena bangsa Indonesia saat ini sangat dirisaukan oleh banyaknya berita-berita hoaks, sehingga kami melakukan perjalanan untuk mengajak masyarakat bersatu, meskipun pilihan mereka berbeda," katanya.
     
Sementara itu, Bupati Jember Faida mengatakan Jelajah Kebangsaan sangat bermanfaat untuk menjaga rasa kebangsaan dan persatuan negara Indonesia, sehingga menyambut baik kedatangan rombongan Jelajah Kebangsaan di Jember.
   
"Jelajah Kebangsaan sebenarnya tidak ada jadwal ke Jember, namun mampirnya tim itu ke Jember sangat berarti bagi semua, karena selama ini rasa kebangsaan sedang terganggu dengan adanya informasi hoaks yang dapat memecah belah persatuan bangsa Indonesia," tuturnya.
     
PT Kereta Api Indonesia (Persero) bekerja sama dengan Gerakan Suluh Kebangsaan mengadakan Jelajah Kebangsaan dengan rute dari Merak ke Banyuwangi pada 18-22 Februari 2019.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan Gerakan Suluh Kebangsaan yang bertujuan mengajak berbagai elemen masyarakat untuk membangun kesadaran berbangsa dan bernegara dalam rangka memperkokoh NKRI.
     
Gerakan Suluh Kebangsaan bersama PT KAI melakukan jelajah kebangsaan ke sembilan stasiun yang berada di Pulau Jawa, dengan rute Merak hingga Banyuwangi. Rombongan singgah dan menggelar dialog di Stasiun Merak, Gambir, Cirebon, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Jombang, Surabaya, dan Banyuwangi.(*)
 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019