Surabaya (Antaranews Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak merangkul para pemuda untuk turut menyukseskan program prioritas 99 hari pertama kerjanya bersama Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang dijulukinya "Jatim CETAR".
"Pemuda bisa mendukung kami dalam menyukseskan program Jatim CETAR, salah satunya sebagai mitra Millenial Job Center," katanya saat menghadiri pelantikan Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur di Surabaya, Kamis.
Jatim CETAR merupakan kristalisasi dari Nawa Bhakti Satya yang telah disusun pasangan Khofifah-Emil selama masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2019. CETAR yang dimaksud merupakan akronim dari Cepat, Efektif-Efisien, Tanggap-Transparansi, dan Responsif di segala bidang.
"Organisasi kepemudaan seperti PMII adalah aset bagi Jatim. Karakter dan intelektualitas pemuda ditempa melalui berbagai kegiatan di organisasi. Ketika orang-orang pada akhir pekan menghabiskan waktunya dengan jalan-jalan, mereka sibuk berkegiatan di organisasinya," katanya.
Para pemuda di organisasi PMII Jatim, lanjut Emil, bisa menjadi mitra untuk Millenial Job Center, di antaranya bisa diberdayakan dalam hal Empowering Santri for Entrepreneurship dan inovasi.
"Dengan begitu, para pemuda bisa turut menyukseskan Nawa Bhakti Satya dari sisi 'Jatim Berkah'," ucapnya.
Ketua Umum PKC PMII Jawa Timur Abdul Ghoni menyatakan siap menjadi mitra Pemerintah Provinsi Jatim untuk turut terlibat menyukseskan program Jatim Cetar yang digagas Khofifah-Emil.
"PMII sebagai basis pengawalan akar rumput pastinya akan terus memberikan sumbangsih untuk masyarakat Jatim. Ketika kita dilibatkan pasti bisa bersinergi. Kader-kader PMII merupakan pemuda progresif, sehingga program Millenial Job Center jelas satu nyawa dengan visi kami," katanya.
Remaja kelahiran Sampang, Madura, ini, lebih lanjut menandaskan siap mengawal program Jatim Cetar, sekaligus akan mengkritisi jika program tersebut tidak terealisasi.
"Kami sepenuhnya akan mendukung program Jatim Cetar yang digagas Pemerintah Provinsi Jatim saat ini. Namun, kami juga akan bergerak mengkritisi jika program tersebut tidak menyentuh masyarakat," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Pemuda bisa mendukung kami dalam menyukseskan program Jatim CETAR, salah satunya sebagai mitra Millenial Job Center," katanya saat menghadiri pelantikan Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur di Surabaya, Kamis.
Jatim CETAR merupakan kristalisasi dari Nawa Bhakti Satya yang telah disusun pasangan Khofifah-Emil selama masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2019. CETAR yang dimaksud merupakan akronim dari Cepat, Efektif-Efisien, Tanggap-Transparansi, dan Responsif di segala bidang.
"Organisasi kepemudaan seperti PMII adalah aset bagi Jatim. Karakter dan intelektualitas pemuda ditempa melalui berbagai kegiatan di organisasi. Ketika orang-orang pada akhir pekan menghabiskan waktunya dengan jalan-jalan, mereka sibuk berkegiatan di organisasinya," katanya.
Para pemuda di organisasi PMII Jatim, lanjut Emil, bisa menjadi mitra untuk Millenial Job Center, di antaranya bisa diberdayakan dalam hal Empowering Santri for Entrepreneurship dan inovasi.
"Dengan begitu, para pemuda bisa turut menyukseskan Nawa Bhakti Satya dari sisi 'Jatim Berkah'," ucapnya.
Ketua Umum PKC PMII Jawa Timur Abdul Ghoni menyatakan siap menjadi mitra Pemerintah Provinsi Jatim untuk turut terlibat menyukseskan program Jatim Cetar yang digagas Khofifah-Emil.
"PMII sebagai basis pengawalan akar rumput pastinya akan terus memberikan sumbangsih untuk masyarakat Jatim. Ketika kita dilibatkan pasti bisa bersinergi. Kader-kader PMII merupakan pemuda progresif, sehingga program Millenial Job Center jelas satu nyawa dengan visi kami," katanya.
Remaja kelahiran Sampang, Madura, ini, lebih lanjut menandaskan siap mengawal program Jatim Cetar, sekaligus akan mengkritisi jika program tersebut tidak terealisasi.
"Kami sepenuhnya akan mendukung program Jatim Cetar yang digagas Pemerintah Provinsi Jatim saat ini. Namun, kami juga akan bergerak mengkritisi jika program tersebut tidak menyentuh masyarakat," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019