Banyuwangi (Antaranews Jatim) – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kini dipercaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menyelenggarakan pendidikan profesi guru (PPG) dalam Jabatan bagi guru SD di Jawa Timur.
Rektor Unusa Prof Dr Achmad Jazidie di Banyuwangi, Minggu mengatakan pada tahap awal PPG, Kemendikbud mengirim sebanyak 80 mahasiswa yang semuanya sudah berprofesi sebagai guru SD namun belum memiliki sertifikat profesi guru, yang berasal dari 16 Kabupaten/Kota termasuk Kabupaten Brebes, Jawa Tengah dengan melibatkan 73 sekolah dasar.
"PPG adalah benteng bagi anak bangsa untuk menyaring dan memperbaiki kualitas mutu guru profesional sekaligus mutu pendidikan. Kita berharap seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan yang di rancang oleh tim dengan baik dan dapat mendorong peserta dalam meningkatkan karakter serta kepribadian sebagai guru profesional yang siap lahir dan batin mengubah masa depan generasi anak bangsa menuju tercapainya tujuan pendidikan secara nasional," katanya.
Unusa berharap hasil program PPG Dalam Jabatan ini mampu melahirkan dan mencetak guru yang dapat memimpin kelas dengan baik, sehingga bisa menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan berkualitas.
Jazidie mengungkapkan, untuk menunjang pelaksanaan program tersebut, Unusa telah menyusun satu kurikulum yang mampu mendukung dan mewujudkan tujuan yang diharapkan dengan mengacu pada Peraturan Menristekdikti No. 55 tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru.
Dalam Permen itu telah ditentukan bahwa beban belajar Program PPG dalam Jabatan paling sedikit 24 satuan kredit semester (sks) yang diurai ke dalam tiga bentuk pembelajaran, masing-masing penguatan (pendalaman) materi akademik, lokakarya, dan praktik pengalaman lapangan (PPL).
"Struktur kurikulum PPG dalam Jabatan ini dirancang untuk memfasilitasi mahasiswa program PPG dalam Jabatan mencapai Standar Kompetensi Lulusan, yang dinyatakan dalam Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) pada Bidang Studi atau Program Keahlian masing-masing," katanya.
Untuk itu, dalam perkuliahan PPG dalam Jabatan ini, Unusa menerapkan metode pembelajaran sistem "hybrid learning". Penerapan sistem ini untuk mengenalkan sekaligus mengantisipasi terhadap dunia pendidikan di era industri 4.0.
"Terhadap sistem hybrid learning Unusa telah mengirim beberapa staf untuk mengikuti workshop dan pendalaman yang diselenggarakan oleh Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti. Selama ini beberapa program studi di Unusa juga telah melaksanakan pembelajaran hybrid learning," kata Jazidie, menambahkan.
Pendalaman materi pedagogik dan profesional, juga dilakukan secara daring. Sedangkan lokakarya dilakukan melalui tatap muka di kampus dan PPL di sekolah mitra Unusa.
"Dipilihnya sistem 'blended learning' atau 'hybrid learning' bertujuan agar guru tidak terlalu lama meninggalkan sekolah," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Rektor Unusa Prof Dr Achmad Jazidie di Banyuwangi, Minggu mengatakan pada tahap awal PPG, Kemendikbud mengirim sebanyak 80 mahasiswa yang semuanya sudah berprofesi sebagai guru SD namun belum memiliki sertifikat profesi guru, yang berasal dari 16 Kabupaten/Kota termasuk Kabupaten Brebes, Jawa Tengah dengan melibatkan 73 sekolah dasar.
"PPG adalah benteng bagi anak bangsa untuk menyaring dan memperbaiki kualitas mutu guru profesional sekaligus mutu pendidikan. Kita berharap seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan yang di rancang oleh tim dengan baik dan dapat mendorong peserta dalam meningkatkan karakter serta kepribadian sebagai guru profesional yang siap lahir dan batin mengubah masa depan generasi anak bangsa menuju tercapainya tujuan pendidikan secara nasional," katanya.
Unusa berharap hasil program PPG Dalam Jabatan ini mampu melahirkan dan mencetak guru yang dapat memimpin kelas dengan baik, sehingga bisa menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan berkualitas.
Jazidie mengungkapkan, untuk menunjang pelaksanaan program tersebut, Unusa telah menyusun satu kurikulum yang mampu mendukung dan mewujudkan tujuan yang diharapkan dengan mengacu pada Peraturan Menristekdikti No. 55 tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru.
Dalam Permen itu telah ditentukan bahwa beban belajar Program PPG dalam Jabatan paling sedikit 24 satuan kredit semester (sks) yang diurai ke dalam tiga bentuk pembelajaran, masing-masing penguatan (pendalaman) materi akademik, lokakarya, dan praktik pengalaman lapangan (PPL).
"Struktur kurikulum PPG dalam Jabatan ini dirancang untuk memfasilitasi mahasiswa program PPG dalam Jabatan mencapai Standar Kompetensi Lulusan, yang dinyatakan dalam Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) pada Bidang Studi atau Program Keahlian masing-masing," katanya.
Untuk itu, dalam perkuliahan PPG dalam Jabatan ini, Unusa menerapkan metode pembelajaran sistem "hybrid learning". Penerapan sistem ini untuk mengenalkan sekaligus mengantisipasi terhadap dunia pendidikan di era industri 4.0.
"Terhadap sistem hybrid learning Unusa telah mengirim beberapa staf untuk mengikuti workshop dan pendalaman yang diselenggarakan oleh Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti. Selama ini beberapa program studi di Unusa juga telah melaksanakan pembelajaran hybrid learning," kata Jazidie, menambahkan.
Pendalaman materi pedagogik dan profesional, juga dilakukan secara daring. Sedangkan lokakarya dilakukan melalui tatap muka di kampus dan PPL di sekolah mitra Unusa.
"Dipilihnya sistem 'blended learning' atau 'hybrid learning' bertujuan agar guru tidak terlalu lama meninggalkan sekolah," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019