Kediri (Antaranews Jatim) - Manajemen Kampung Anggrek Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menargetkan mampu memproduksi tanaman anggrek dewasa dengan berbagai jenis hingga 300 ribu selama satu tahun.

"Kami saat ini masih konsentrasi di produksi belum penjualan. Untuk penjualan baru kami peroleh akhir 2019 atau awal 2020. Target produksi kami satu tahun setidaknya 300 ribu anggrek dewasa," kata Manajer Kampung Anggrek Kabupaten Kediri Didik Yuri Suherianto di Kediri, Sabtu.

Ia menegaskan, di kampung anggrek yang ada di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri saat ini terdapat 15-20 koleksi. Dari koleksi tersebut, terdapat banyak tanaman turunan hasil budi daya. Beberapa jenis tanaman yang banyak dikembangkan misalnya Dendrobium, Phalaenopsis (anggrek bulan), Cattleya hingga Oncidium. Namun, yang paling banyak diminati jenis Dendrobium dan anggrek bulan. 

Lebih lanjut, ia mengatakan di kampung anggrek diterapkan metode kultur jaringan untuk memproduksi tanaman. Di tempat ini terdapat laboratorim dengan kapasitas hingga 1 juta tanaman per tahun. Saat ini, banyak tanaman pra-remaja maupun yang sudah dewasa, sehingga tahun depan bisa memenuhi permintaan pembeli.

"Untuk hasil produksi kultur jaringan kami masih tahap pra-remaja. Yang pesan banyak, tapi belum bisa kami layani (seluruhnya). Kami harus pastikan secara kualitas anggrek yang kami produksi terpenuhi, memenuhi standar baru kami melepas secara grosir," kata dia. 

Harga dari tanaman yang dikembangkan di kampung anggrek ini juga bervariatif mulai puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah per bunga. Selama ini, pembeli mayoritas dari Kediri dan dari sejumlah daerah lainnya.

Selain sebagai laboratorium anggrek, di kampung anggrek tersebut juga menjadi lokasi wisata tersendiri. Di hari aktif, antara Senin hingga Jumat, jumlah pengunjung sekitar 200-500 orang setiap harinya, sedangkan saat akhir pekan naik drastis sekitar 1.500 pengunjung.

Di tempat tersebut, pengunjung juga bisa membeli aneka ragam bunga anggrek dengan harga terjangkau. Pengunjung juga bisa membeli berbagai koleksi bunga lainnya yang ada di tempat tersebut. Berbagai oleh-oleh hasil bumi dari perkebunan petani di kaki Gunung Kelud (1.731 mdpl) itu juga banyak dijual di lokasi wisata tersebut. 

Lokasi lahan di kampung anggrek yang berada di kaki Gunung Kelud tersebut sekitar 5 hektare. Selain anggrek, juga terdapat aneka bunga lainnya, hingga aneka buah. Di tempat itu juga dilengkapi dengan gerai pedagang, sehingga pengunjung bisa menikmati berbagai aneka makanan.  (*)
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019