Surabaya (Antaranews Jatim) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) menyebut sektor properti dan otomotif akan tumbuh positif di tahun 2019 dan secara umum siklus ekonomi diprediksi juga akan meningkat lebih tinggi.

Chief Economist BNI Rian Kiryanto dalam keterangan persnya di Surabaya, Jumat, menyebutkan, sektor properti dan otomotif akan memberi imbas yang besar, sebab ada 72 sektor yang terimbas.

"Memang di tahun 2018 kurang bagus, tapi sesuai siklus tahun 2019 akan tumbuh positif," kata Rian.

Khusus untuk perhelatan pemilihan umum (pemilu) eksekutif dan legislatif, kata dia, dipastikan tidak memberi dampak negatif, dan pasar akan bersikap "wait and see", kemudian kembali bergairah.

"Kami juga terus menjaga untuk market share pertumbuhan ekonomi, terutama di DKI Jakarta dan Jawa Timur untuk tetap tumbuh lebih tinggi. Karena disini, termasuk Jawa Barat adalah market dari industri dan perdagangan yang dilakukan pengusaha," katanya.

Tahun 2019 ini, kata dia, BNI mentargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 13 persen sampai 15 persen. Lebih tinggi dari target nasional di kisaran 10 persen - 12 persen. 

Sementara untuk wilayah Surabaya, Muhammad Jufri, CEO BNI Kanwil Surabaya, menambahkan, tahun 2019 BNI akan terus agresif melakukan penetrasi ke berbagai sektor yang ada di Jatim. 

"Pasar Surabaya, kami bidik sektor perdagangan, industri makanan dan minuman, fashion dan lainnya. Sementara di wilayah Madura, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Jombang, Mojokerto, dan Gresik, kami maksimalkan di sektor pertanian," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019