Situbondo (Antaranews Jatim) - KPU Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, sejak dua hari terakhir melakukan pendataan pindah pilih di dua pesantren yang memiliki ribuan santri dari luar daerah.
"Sesuai laporan yang diterima dari Ponpes Wali Songo, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji ada sekitar 1.500 santri putra dan putri yang berasal dari luar daerah, sedangkan di Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo tercatat sekitar 3.700 santri," kata Ketua KPU Kabupaten Situbondo, Marwoto di Situbondo, Selasa.
Ia mengemukakan, pendataan pindah pilih untuk tidak lain untuk mengakomodir pemilih di pesantren (santri) yang berada atau tinggal sementara di luar kota.
Dalam rangka menjaring daftar pemilih tambahan (DPTb) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK), lanjjut dia, KPU menyediakan posko yang melayani pindah pilih di tiga titik, diantaranya pusat pendidikan, perusahaan dan pondok pesantren.
"Di Situbondo kami dirikan dua posko layanan pindah pilih yang kami fokuskan di Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo dan Ponpes Wali Songo, karena dua pesantren ini merupakan pesantren besar yang memiliki ribuan santri," paparnya.
Menurut Marwoto, pelayanan pindah memilih ini akan ditutup pada 15 Februari 2019, dan berikutnya KPU tidak lagi melayani pindah pilih dan jika pemilih yang berasal dari luar daerah ingin menyalurkan hak pilihnya harus melakukan di tempat ia tercatat sebagai pemilih..
"Pemilih yang mendaftar sebagai DPK atau pindah pilih, akan kami cek kartu keluarganya untuk mengetahui apakah yang bersangkutan terdaftar dalam DPT, kalau tidak terdaftar kami tidak bisa melayani," ujarnya.
Ia menjelaskan, pada 17 Februari 2019 KPU akan melakukan pleno DPTb dan DPK di tingkat kabupaten, dan keesokan harinya pleno akan digelar di tingkat provinsi dan pada 19 hingga 20 Februari 2019 pleno penetapan DPT akan dilakukan di KPU RI.
"Penetapan DPT sangat erat kaitannya dengan penyediaan logistik pemilu, dan secara otomatis dengan adanya DPTb dan DPK akan menambah jumlah TPS," tuturnya.
Data diperoleh, jumlah tempat pemungutan suara atau TPS se-Kabupaten Situbondo tercatat mencapai 2.421 TPS dengan jumlah pemilih mencapai 493.165 orang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Sesuai laporan yang diterima dari Ponpes Wali Songo, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji ada sekitar 1.500 santri putra dan putri yang berasal dari luar daerah, sedangkan di Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo tercatat sekitar 3.700 santri," kata Ketua KPU Kabupaten Situbondo, Marwoto di Situbondo, Selasa.
Ia mengemukakan, pendataan pindah pilih untuk tidak lain untuk mengakomodir pemilih di pesantren (santri) yang berada atau tinggal sementara di luar kota.
Dalam rangka menjaring daftar pemilih tambahan (DPTb) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK), lanjjut dia, KPU menyediakan posko yang melayani pindah pilih di tiga titik, diantaranya pusat pendidikan, perusahaan dan pondok pesantren.
"Di Situbondo kami dirikan dua posko layanan pindah pilih yang kami fokuskan di Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo dan Ponpes Wali Songo, karena dua pesantren ini merupakan pesantren besar yang memiliki ribuan santri," paparnya.
Menurut Marwoto, pelayanan pindah memilih ini akan ditutup pada 15 Februari 2019, dan berikutnya KPU tidak lagi melayani pindah pilih dan jika pemilih yang berasal dari luar daerah ingin menyalurkan hak pilihnya harus melakukan di tempat ia tercatat sebagai pemilih..
"Pemilih yang mendaftar sebagai DPK atau pindah pilih, akan kami cek kartu keluarganya untuk mengetahui apakah yang bersangkutan terdaftar dalam DPT, kalau tidak terdaftar kami tidak bisa melayani," ujarnya.
Ia menjelaskan, pada 17 Februari 2019 KPU akan melakukan pleno DPTb dan DPK di tingkat kabupaten, dan keesokan harinya pleno akan digelar di tingkat provinsi dan pada 19 hingga 20 Februari 2019 pleno penetapan DPT akan dilakukan di KPU RI.
"Penetapan DPT sangat erat kaitannya dengan penyediaan logistik pemilu, dan secara otomatis dengan adanya DPTb dan DPK akan menambah jumlah TPS," tuturnya.
Data diperoleh, jumlah tempat pemungutan suara atau TPS se-Kabupaten Situbondo tercatat mencapai 2.421 TPS dengan jumlah pemilih mencapai 493.165 orang. (*)
Editor : Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019