Surabaya (Antaranews Jatim) - 400 siswa tingkat SMP/MTs di Jawa Timur mengikuti Muslim Teenager Competition yang digelar SMA Khadijah Surabaya, Sabtu.
Ketua Panitia Muslim Teenager Competition Salsabil Maulida mengatakan, kompetisi yang telah digelar untuk keempat kalinya itu berisi tentang kegiatan remaja muslim masa kini.
"Tahun ini secara konsep acara lebih berbeda dari tahun sebelumnya, lebih banyak macam lomba yang disesuaikan dengan remaja masa kini," kata siswa kelas 11 IPA II itu.
Dia mengatakan, dengan tema Rise Up Spirit of Muslim Milenial Teenager ada banyak lomba baru, seperti lomba video jurnalistik, film pendek, cipta cerpen.
"Kompetisi ini digelar dengan harapan ingin meningkatkan cara berkreasi anak zaman sekarang agar lebih bemanfaat dalam berkreasi dan berinovasi," ujarnya.
Sementara itu, guru pendamping SMA Khadijah Surabaya Abd Chaq mengatakan, dalam kegiatan itu siswa mengatur acara secara mandiri, mulai dari mencari sponsor hingga pelaksanaan acara.
Pihaknya juga memberikan kemudahan kepada siswa, baik di bidang akademik maupun lainnya.
Kemudahan itu, kata dia, ketika menghadapi ujian, siswa yang ikut dalam kepanitiaan diberikan waktu khusus. Selain itu, sekolah juga membantu dalam bidang dana meskipun tidak besar.
"Hal itu nantinya akan mempengaruhi pelajaran di kelas. Artinya, guru pendamping bantu dalam sisi pemikiran dan sekolah memberikan dana akademik," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Ketua Panitia Muslim Teenager Competition Salsabil Maulida mengatakan, kompetisi yang telah digelar untuk keempat kalinya itu berisi tentang kegiatan remaja muslim masa kini.
"Tahun ini secara konsep acara lebih berbeda dari tahun sebelumnya, lebih banyak macam lomba yang disesuaikan dengan remaja masa kini," kata siswa kelas 11 IPA II itu.
Dia mengatakan, dengan tema Rise Up Spirit of Muslim Milenial Teenager ada banyak lomba baru, seperti lomba video jurnalistik, film pendek, cipta cerpen.
"Kompetisi ini digelar dengan harapan ingin meningkatkan cara berkreasi anak zaman sekarang agar lebih bemanfaat dalam berkreasi dan berinovasi," ujarnya.
Sementara itu, guru pendamping SMA Khadijah Surabaya Abd Chaq mengatakan, dalam kegiatan itu siswa mengatur acara secara mandiri, mulai dari mencari sponsor hingga pelaksanaan acara.
Pihaknya juga memberikan kemudahan kepada siswa, baik di bidang akademik maupun lainnya.
Kemudahan itu, kata dia, ketika menghadapi ujian, siswa yang ikut dalam kepanitiaan diberikan waktu khusus. Selain itu, sekolah juga membantu dalam bidang dana meskipun tidak besar.
"Hal itu nantinya akan mempengaruhi pelajaran di kelas. Artinya, guru pendamping bantu dalam sisi pemikiran dan sekolah memberikan dana akademik," ujarnya.(*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019