Tulungagung (Antara) - Calon legislatif Venna Melinda mengaku tidak punya target suara tertentu dalam pencalonannya kembali menuju kursi DPR RI melalui Partai Nasional Demokrat, karena ia mengklaim selama ini konsisten berjuang untuk rakyat.
"Kalau saya menargetkan itu bukan jumlah suara. Tapi komitmen dan konsistensi berjuang untuk rakyat," kata Venna Melinda dikonfirmasi wartawan usai mengikuti temu kader Partai Nasdem se-eks-Karesidenan Kediri di Tulungagung, Jumat.
Venna yang sudah dua periode menduduki kursi di Komisi X DPR RI melalui Partai Demokrat mengatakan, selama ini dirinya tidak pernah pakai konsultan saya tidak pakai tim sukses.
Kunci keberhasilannya merebut kursi di Senayan adalah konsistensinya menjaring aspirasi konstituen di dapil, dan memperjuangkannya di level legislatif.
"Saya bekerja bukan karena musiman. Bukan karena maupun Pileg baru saya capek. Tapi saya dari pertama dilantik pada 1 Oktober 2009 sebagai anggota DPR RI, saya punya lima (titik pusat) aspirasi, Omahe Venna Melinda di Kabupaten Kediri. Saya kerja benar-benar konsisten tiap bulan (turun) ke dapil, Jawa Timur (dapil) VI," katanya.
Venna juga mengaku punya peta detail desa-desa dan kelurahan di daerah pemilihannya (Tulungagung, Blitar dan Kediri), berapa banyak yang sudah dia kunjungi dan berapa yang masih perencanaan.
"Artinya apa, saya benar-benar punya orientasi (kelegislatifan). Selama dua periode saja, dengan tiga kabupaten dan dua kota, masih banyak desa-desa dan cabang dinas pendidikan yang belum saya kunjungi," kata Venna meyakinkan.
Masih ada pekerjaan rumah yang ingin dia selesaikan. Apalagi misi yang diusung Venna dalam pencalonannya kembali saat ini adalah "education for all". Pendidikan untuk semua.
Karena Venna Melinda ada di Komisi X selama dua periode menduduki kursi DPR RI yang salah satunya membidangi pendidikan, ia ingin tetap amanah dan konsisten memperjuangkan standarisasi infrastruktur pendidikan di dapil dia selama ini mencalonkan.
"Sekolah-sekolahnya harus standar, infrastrukturnya harus standar. Dari mana, ya dari anggota DPR yang mau blusukan, yang mau mensosialisasikan program-program pro-rakyat. Hal-hal semacam itu mungkin selama ini bagi mereka hanya di awang-awang," katanya.
Kendati tidak menyebut target suara tertentu, Venna mengaku tetap optismitis bisa membantu Partai Nasdem yang menjadi kendaraan politinya saat ini, dalam mendulang suara sebanyak-banyaknya di Dapil VI Jatim.
Pada 2009, Venna yang saat itu maju melalui Partai Demokrat mendulang suara lebih dari 33 ribu suara.
Perolehan suara Venna saat lolos pada Pileg 2014 naik menjadi 49.650 suara.
Venna tidak memberi jawaban tegas alasan kepindahannya dari Partai Demokrat ke Partai Nasdem.
Ia mengatakan, pilihannya berlabuh ke partai yang dipimpin Surya Paloh itu karena hanya partai ini yang dia anggap memiliki konsistensi dalam mengusung perubahan (restorasi) melalui komitmen politik anti mahar yang berlaku kepada seluruh caleg-calegnya, baik di tingkat DPR RI, DPRD Provinsi, maupun DPRD kabupaten/kota. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Kalau saya menargetkan itu bukan jumlah suara. Tapi komitmen dan konsistensi berjuang untuk rakyat," kata Venna Melinda dikonfirmasi wartawan usai mengikuti temu kader Partai Nasdem se-eks-Karesidenan Kediri di Tulungagung, Jumat.
Venna yang sudah dua periode menduduki kursi di Komisi X DPR RI melalui Partai Demokrat mengatakan, selama ini dirinya tidak pernah pakai konsultan saya tidak pakai tim sukses.
Kunci keberhasilannya merebut kursi di Senayan adalah konsistensinya menjaring aspirasi konstituen di dapil, dan memperjuangkannya di level legislatif.
"Saya bekerja bukan karena musiman. Bukan karena maupun Pileg baru saya capek. Tapi saya dari pertama dilantik pada 1 Oktober 2009 sebagai anggota DPR RI, saya punya lima (titik pusat) aspirasi, Omahe Venna Melinda di Kabupaten Kediri. Saya kerja benar-benar konsisten tiap bulan (turun) ke dapil, Jawa Timur (dapil) VI," katanya.
Venna juga mengaku punya peta detail desa-desa dan kelurahan di daerah pemilihannya (Tulungagung, Blitar dan Kediri), berapa banyak yang sudah dia kunjungi dan berapa yang masih perencanaan.
"Artinya apa, saya benar-benar punya orientasi (kelegislatifan). Selama dua periode saja, dengan tiga kabupaten dan dua kota, masih banyak desa-desa dan cabang dinas pendidikan yang belum saya kunjungi," kata Venna meyakinkan.
Masih ada pekerjaan rumah yang ingin dia selesaikan. Apalagi misi yang diusung Venna dalam pencalonannya kembali saat ini adalah "education for all". Pendidikan untuk semua.
Karena Venna Melinda ada di Komisi X selama dua periode menduduki kursi DPR RI yang salah satunya membidangi pendidikan, ia ingin tetap amanah dan konsisten memperjuangkan standarisasi infrastruktur pendidikan di dapil dia selama ini mencalonkan.
"Sekolah-sekolahnya harus standar, infrastrukturnya harus standar. Dari mana, ya dari anggota DPR yang mau blusukan, yang mau mensosialisasikan program-program pro-rakyat. Hal-hal semacam itu mungkin selama ini bagi mereka hanya di awang-awang," katanya.
Kendati tidak menyebut target suara tertentu, Venna mengaku tetap optismitis bisa membantu Partai Nasdem yang menjadi kendaraan politinya saat ini, dalam mendulang suara sebanyak-banyaknya di Dapil VI Jatim.
Pada 2009, Venna yang saat itu maju melalui Partai Demokrat mendulang suara lebih dari 33 ribu suara.
Perolehan suara Venna saat lolos pada Pileg 2014 naik menjadi 49.650 suara.
Venna tidak memberi jawaban tegas alasan kepindahannya dari Partai Demokrat ke Partai Nasdem.
Ia mengatakan, pilihannya berlabuh ke partai yang dipimpin Surya Paloh itu karena hanya partai ini yang dia anggap memiliki konsistensi dalam mengusung perubahan (restorasi) melalui komitmen politik anti mahar yang berlaku kepada seluruh caleg-calegnya, baik di tingkat DPR RI, DPRD Provinsi, maupun DPRD kabupaten/kota. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019