Malang (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Malang berupaya meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tematik Perempuan guna menampung aspirasi yang nantinya akan dituangkan dalam program pemerintah daerah.

Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengatakan bahwa Musrenbang Tematik Perempuan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan peranan perempuan dan kedudukan yang sangat penting dalam pembangunan Kota Malang kedepannya.

"Perempuan di Kota Malang memang banyak, namun, tidak pernah mendapatkan tempat dalam penyusunan program atau melakukan kegiatan Musrenbang. Kali ini, kami fasilitasi, untuk mengaktualisasi pikiran-pikiran perempuan menjadi sebuah program," kata Sofyan Edi, di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.

Sofyan Edi menjelaskan, para perempuan tersebut merupakan pendidik utama dan pertama bagi generasi muda yang ada di Indonesia. Jika dikelola dengan baik, peranan perempuan merupakan potensi yang sangat besar untuk memajukan daerah masing-masing.

Sejak tahun 2000 komitmen pemerintah mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender telah dikukuhkan melalui Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2000 Tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional. Diharapkan, aturan tersebut bisa menjadi landasan untuk pembangunan yang responsif gender.

"Dengan kebijakan itu, diharapkan memperkuat payung hukum bagi eksekutif untuk menyusun perencanaan pembangunan yang responsif gender baik ditingkat nasional maupun daerah," kata Sofyan Edi.

Dalam pembangunan yang responsif gender, Sofyan Edi meminta adanya pehamaman akan partisipasi perempuan dan laki-laki yang setara bukan ketimpangan. Hal itu bertujuan agar dapat dipastikan akses dan manfaat pembangunan bisa dibagi dengan adil dan dinikmati secara bersama.

Namun, lanjut Sofyan Edi, apa yang terjadi saat ini adalah permasalahan ketimpangan gender masih kuat dirasakan oleh masyarakat. Masih banyaknya persoalan terutama yang dihadapi oleh perempuan khususnya perempuan akar rumput baik dalam pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, sosial dan budaya.

"Hal itu merupakan realitas bahwa tingkat partisipasi perempuan dalam ruang-ruang publik seperti pada saat perencanaan pembangunan masih cukup rendah," ujar Sofyan Edi.

Musrenbang perempuan ini diharapkan dapat menjaring aspirasi dan melibatkan secara aktif dan partisipatif kaum perempuan dalam pembangunan. Karenanya, perlu dirumuskan langkah-langkah perempuan untuk meningkatkan kualitas diri, bentuk kontribusi, dan peran serta perempuan dalam kancah pembangunan. (*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019