Surabaya (Antaranews Jatim) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuka program studi (Prodi) jenjang sarjana (S1) Studi Pembangunan yang akan menerima mahasiswa baru pada tahun ini.

"Pembukaan prodi ini bertujuan mengatasi permasalahan mendasar pembangunan di Indonesia seperti adanya jarak antara berbagai disiplin keilmuan dengan elemen masyarakat," kata Dekan Fakultas Bisnis dan Manajemen Teknologi (FBMT) ITS, Prof Dr Ir Udisubakti Ciptomulyono di Surabaya, Rabu.

Udi, sapaan akrabnya, menerangkan bahwa Prodi S1 Studi Pembangunan (SP) masuk dalam kelompok sosial humaniora (soshum) dan berbeda dengan prodi Ekonomi Pembangunan yang sudah ada di sejumlah perguruan tinggi lain.

"Bila yang ada selama ini lebih difokuskan pada pembangunan ekonomi, sedang Prodi S1 SP di ITS ini lebih mengedepankan pembangunan dalam bidang sosial dengan didukung teknologi sesuai latar keilmuan di ITS," ujarnya.

Selama ini, kata dia, pembangunan diambil langkah hanya berdasar satu atau dua dimensi keilmuan. Sehingga, sering terjadi pembangunan yang kurang sesuai dengan masyarakat sebagai target pembangunan itu sendiri.

Dosen Teknik Industri ITS ini menjelaskan, pendiri Prodi S1 SP terdiri dari enam dosen. Dari keenam orang tersebut, minimal terdapat empat orang dosen di antaranya yang berasal dari bidang studi linier dengan bidang ilmu Studi Pembangunan.

"Sedangkan untuk dosen pengajar sendiri, akan diangkat dari dosen Soshum ITS dari beberapa disiplin ilmu," kata dia.

Prodi ini merupakan disiplin ilmu yang mempelajari, menganalisa, menentukan dan memutuskan segala hal yang berhubungan dengan proses pembangunan.

Dalam pembelajarannya sendiri, prodi ini memiliki tiga pilar utama yakni ekonomi, sosial, dan hukum. Melalui tiga pilar ini, Prodi S1 SP bertujuan menciptakan platform pembangunan dengan memperhatikan serta lebih dekat kepada masyarakat.

"Selain tiga pilar tersebut prodi baru di ITS ini juga akan melibatkan wawasan maritim," ujarnya.

Sementara itu, salah satu tim pendiri, Muchammad Nurif SE MT mengatakan, untuk mata kuliah yang ditawarkan pun bermacam-macam. Antara lain ekonomi dan studi pembangunan; manajemen pariwisata, budaya dan peninggalan sejarah.

Juga studi pembangunan; masyarakat berkelanjutan; pembangunan dan advokasi masyarakat; pengantar sosiologi; hukum dan kebijakan publik; kebijakan maritim; pemetaan sosial dan potensi daerah; dan mata kuliah lain akan turut dipelajari di sini.

Prodi S1 SP ini bisa dimasuki calon mahasiswa melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan jalur Program Kemitraan dan Mandiri (PKM).

Untuk SBMPTN, prodi ini tergolong dalam kelompok Soshum. Sedangkan kuota penerimaan mahasiswa angkatan pertama tahun 2019 ini sebanyak 50 orang mahasiswa baru yang berasal dari tiga jalur di atas.

"Yakni sebanyak 15 kursi dari jalur SNMPTN, 20 kursi dari jalur SBMPTN serta 15 kursi dari jalur PKM," ujarnya.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019